BEKASI, Sejumlah rumah warga di dekat Kali Baru, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, terendam banjir pada Minggu (18/5/2025) sore.
Banjir ini disebabkan oleh meluapnya volume air Kali Baru akibat tumpukan sampah yang menyumbat aliran di kolong jembatan.
Warga setempat berharap petugas kebersihan segera mengatasi masalah sampah di Kali Baru agar aliran air kembali lancar.
Baca juga: Menanti Janji Pramono Bebaskan Kelapa Gading dari Banjir pada 2027
Mariyani (58), seorang warga Kampung Rukem, Desa Mangun Jaya, mengaku baru pertama kali mengalami banjir akibat meluapnya Kali Baru.
Selama puluhan tahun tinggal di Kampung Rukem, ia tidak pernah menjumpai Kali Baru meluap.
“Banjirnya parah, dari kecil, dari gadis, baru kali ini banjir,” kata Mariyani saat ditemui di lokasi, Senin (19/5/2025).
Ia menjelaskan, banjir terjadi akibat tingginya curah hujan di wilayah Bekasi pada Minggu sore.
Sekitar pukul 16.00 WIB, air Kali Baru mulai meluap ke daratan, merendam pemukiman warga di Desa Mangun Jaya dan Desa Tridaya Sakti dengan ketinggian mencapai 50-70 sentimeter.
Kediaman Mariyani yang berjarak sekitar 10 meter dari bantaran Kali Baru juga terdampak.
“Mana airnya sampai mati, jet pump rusak kebakar. Air langsung naik tinggi. Selama ini enggak pernah begitu. Ya Allah. Mohon-mohon penter (cerah) terus, jangan hujan lagi,” ungkapnya.
Banjir akibat meluapnya Kali Baru baru surut beberapa jam kemudian.
Baca juga: Banjir, Sampah dan Jeritan 2 Bocah untuk Dedi Mulyadi
Setelah kejadian tersebut, Mariyani kini merasa waswas dan khawatir akan terulangnya banjir serupa di masa mendatang.
“Sekarang was-was, malah kulkas saya taruh di atas meja,” ujarnya.
Ia meyakini bahwa banjir di Mangun Jaya dan Tridaya Sakti diduga disebabkan oleh tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai di kolong jembatan.
“Saya inginnya sampah bersih, sudah begitu,” tambahnya.
