Home / Peristiwa / Wamensos: Masyarakat Terlalu Nyaman Dapat Bansos, Enggan Tingkatkan Diri

Wamensos: Masyarakat Terlalu Nyaman Dapat Bansos, Enggan Tingkatkan Diri

Jakarta – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengungkapkan kekhawatiran terhadap pola pikir sebagian masyarakat penerima bantuan sosial (bansos). Menurutnya, banyak warga yang terlalu nyaman menerima bansos, hingga enggan berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan kondisi ekonominya secara mandiri.“Ini ada problem mindset yang belum clear. Masyarakat merasa nyaman menerima bansos dan cenderung enggan untuk meng-graduasi diri,” ujar Agus dalam diskusi bersama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).Agus menyebut, fenomena ini menjadi tantangan besar dalam program pemberdayaan sosial yang digagas pemerintah. Meski bansos bersifat sementara dan ditujukan sebagai jaring pengaman sosial, banyak warga justru menganggapnya sebagai solusi jangka panjang.“Saya dan Pak Menteri (Saifullah Yusuf) hampir setiap minggu turun ke lapangan, menyosialisasikan pentingnya keluar dari zona nyaman bantuan sosial. Kita dorong agar masyarakat mau memberdayakan diri,” kata Agus.Dia menegaskan bahwa bantuan sosial tidak boleh menjadi kebiasaan, melainkan harus menjadi batu loncatan untuk menuju kemandirian.Wamensos juga mengajak Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) untuk aktif berkolaborasi dalam mengubah pola pikir masyarakat. Menurutnya, aspek komunikasi publik sangat penting agar pesan pemberdayaan benar-benar sampai ke akar rumput.“Permasalahan pemberdayaan bukan hanya soal intervensi program, tapi juga bagaimana kita bisa menyentuh mindset masyarakat. Karena itu, kami harap PCO bisa ikut membantu menyampaikan pesan ini ke seluruh lapisan,” tegasnya.Pemerintah saat ini tengah menggiatkan program graduasi bansos, yakni proses mendorong penerima bantuan agar bisa keluar dari ketergantungan dan menjadi mandiri secara ekonomi. Program ini mengedepankan pendekatan pelatihan keterampilan, pemberian modal usaha, dan pendampingan berkelanjutan.“Bantuan sosial itu penting, tapi jauh lebih penting adalah bagaimana masyarakat punya semangat untuk hidup lebih baik dan tidak terus bergantung,” tutup Agus. Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *