Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan kisah menarik yang mendapatkan puluhan ribu pesan WhatsApp ke nomor pribadinya. Mayoritas merupakan petani yang mengeluhkan kondisi pertanian di Indonesia.Dia mengatakan, sempat membagikan nomor ponselnya sebagai sarana pengaduan bagi petani. Hal itu dilakukan saat melakukan kunjungan kerja dan berdialog dengan petani.”Saya kunjungan kerja di satu daerah, kemudian ada banyak pertanyaan dari masyarakat, kemudian karena pertanyaan tidak bisa saya jawab semua, karena ini banyaknya, saya ngasih nomor telepon saya, saya sekitar 200-300 petani di situ. Kalau ada apa-apa hubungi saya di nomor 0811 sekian sekian,” ungkap Wamentan Sudaryono dalam Indonesia Connect by Liputan6, di SCTV Tower, Jakarta, ditulis Jumat (20/6/2025).Dia memperkirakan maksimal 900 pesan yang akan masuk ke nomor tersebut. Ternyata, ada seseorang yang mengambil video dan membagikannya melalui media sosial TikTok.Alhasil, pesan yang masuk ke WhatsApp dengan nomor yang dibagikannya itu diserbu sekitar 30 ribu orang. Mayoritas mengeluhkan soal kondisi pertanian di Indonesia.”Saya pikir mungkin yang akan WA saya 100-900 orang. Ternyata ada satu orang ngambil video, taruh di TikTok, viral, ditonton jutaan orang, dalam satu malam handphone saya mungkin ada 20-30 ribu WA masuk. Ya macem-macem ya, dengan keluhan macam-macam,” tuturnya.Usai menerima puluhan ribu keluhan yang masuk itu, Sudaryono mengamati ada beberapa poin utama yang jadi keluhan petani. Pertama, kualitas bibit yang terstandar dengan mutu yang baik.”Dan itu sudah kita penuhi. Kita sudah bekerjasama dengan kampus, banyak kampus, termasuk IPB di dalamnya, untuk kita semua produksi bibit unggul dari kampus, semua yang kita pilih,” ucap dia.Kedua, petani mengeluhkan tentang pasokan air dan akses irigasi ke lahan pertaniannya. Aspek ini pun telah dijawab oleh pemerintah dengan menggelontorkan dana Rp 12 triliun untuk perbaikan irigasi pertanian.”Sudah ada dianggarkan Rp 12 triliun untuk memperbaiki 83 ribu titik irigasi, dan masih ditambah kalau kurang ada Rp 10 triliun lagi stand by, karena ini saking pentingnya,” urainya. Ketiga, Sudaryono bilang para petani juga mengeluhkan soal akses pupuk. Poin ini pun sudah direspons dengan penyederhanaan alokasi pupuk subsidi ke petani. Pemerintah mengalokasikan 9,5 juta ton pupuk subsidi pada 2025 ini.Keempat, petani mengeluhkan soal anjloknya harga pascapanen. Sudaryono memastikan kini harga serapan gabah kering panen (GKP) Rp 6.500 per kilogram (kg) sebagai kepastian bagi petani.”Kemudian manakala di satu titik sawah ada pedagang dan ada Bulog datang membeli gabah yang sama, Bulog selama pedagang swasta membeli minimal Rp6.500, Bulog tidak ada kewajiban lagi. Jadi ini tujuannya adalah supaya harga terjaga di Rp 6.500, kemudian petaninya sejahtera,” tuturnya.
Wamen Sudaryono Curhat Dapat 30 Ribu Pesan WhatsApp Imbas Viral di TikTok

Tag:Breaking News