Home / Saham / Wall Street Bervariasi Setelah Suku Bunga The Fed Tetap

Wall Street Bervariasi Setelah Suku Bunga The Fed Tetap

Jakarta – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, 18 Juni 2025. Indeks Dow Jones melemah seiring pembaruan kebijakan terbaru the Federal Reserve (the Fed) yang mempertahankan suku bunga acuan.Selain itu, Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan akan menanti untuk melihat dampak tarif Presiden AS Donald Trump terhadap inflasi sebelum melanjutkan penetapan suku bunga.Mengutip CNBC, Kamis (19/6/2025), indeks Dow Jones melemah 44,14 poin atau 0,10% dan berakhir di posisi 42.171,66. Indeks S&P 500 susut 0,03% dan ditutup ke posisi 5.980,87. Indeks Nasdaq menguat tipis 0,13% hingga ditutup ke posisi 19.546,27.The Fed mempertahankan suku bunga utamanya pada Rabu dalam kisaran 4,25% hingga 4,5%, seperti yang diharapkan pasar.Meskipun demikian, ternyata itu menjadi berita yang beragam bagi investor, karena bank sentral masih mengisyaratkan dua kali penurunan suku bunga tahun ini sementara secara bersamaan mengisyaratkan ancaman stagnasi inflasi. Para pembuat kebijakan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2025 menjadi hanya 1,4% dan menaikkan prospek inflasi inti menjadi 3,1%.”Kita mulai melihat beberapa dampak” tarif terhadap inflasi,” ujar Powell.Ia juga mengatakan para pembuat kebijakan “berada dalam posisi yang baik untuk menunggu” sebelum melakukan penyesuaian apa pun terhadap tarif.”Besarnya dampak tarif, durasinya, dan waktu yang dibutuhkan semuanya sangat tidak pasti,” kata Powell.”Itulah sebabnya kami pikir hal yang tepat untuk dilakukan adalah bertahan di tempat kami saat kami mempelajari lebih lanjut.”  Trump mengatakan kepada wartawan di luar Gedung Putih pada Rabu kalau Iran telah menghubungi dan mengisyaratkan mereka akan mengirim delegasi ke Washington untuk berunding.”Mereka ingin berunding,” kata presiden.”Mereka bahkan menyarankan agar mereka datang ke Gedung Putih. Itu tindakan yang berani. Sepertinya tidak mudah bagi mereka untuk melakukannya.”Saham melemah awal minggu ini karena konflik antara Israel dan Iran meningkat, yang menaikkan harga minyak.Serangan antara kedua negara memasuki hari keenam pada Rabu ketika pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan, Iran tidak akan menyerah dan memperingatkan bahwa AS “tidak diragukan lagi akan mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki” jika memasuki konflik.”Pasar tampaknya sangat ingin menghilangkan risiko geopolitik,” kata Head of Portofolio Management Horizon Investments, Zachary Hill, kepada CNBC.”Secara historis, itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, jadi saya pikir itulah yang mendorong kita sejauh ini.”Sebelumnya, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga acuan pada Rabu, 18 Juni 2025 waktu setempat. Langkah the Fed pertahankan suku bunga acuan di tengah harapan inflasi lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi lebih rendah ke depan.Namun, ada peluang penurunan suku bunga sebanyak dua kali pada akhir 2025. Demikian mengutip CNBC, Kamis (19/6/2025).Dengan pasar yang tidak mengharapkan peluang pergerakan bank sentral pekan ini, the Federal Open Market Committee (FOMC) mempertahankan target suku bunga di kisaran 4,25%-4,5% yang telah dipatok sejak Desember.Seiring keputusan suku bunga, komite mengindikasikan melalui dot plot yang diawasi ketat kalau ada potensi pemangkasan suku bunga dua kali pada akhir 2025. Namun, komite memangkas pengurangan satu kali pada 2026 dan 2027. Dengan demikian diharapkan penurunan suku bunga sebanyak empat kali atau sekitar 1%.Plot itu mengindikasikan ketidakpastian yang berkelanjutan dari pejabat the Fed mengenai masa depan suku bunga. Setiap titik mewakili harapan satu pejabat terhadap suku bunga. Terdapat perbedaan pendapat yang luas pada matriks tersebut, dengan prospek yang menunjukkan suku bunga dana federal sekitar 3,4% pada 2027.Tujuh dari 19 peserta mengindikasikan mereka tidak menginginkan pemotongan suku bunga pada 2025, naik dari empat pada Maret. Namun, komite menyetujui pernyataan kebijakan itu dengan suara bulat.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *