Jakarta – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Jumat, 20 Juni 2025. Indeks S&P 500 turun seiring investor memantau perkembangan terbaru dari Timur Tengah.Selain itu, pelaku pasar juga mempertimbangkan arah pemotongan suku bunga ke depan oleh bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).Mengutip CNBC, Sabtu (21/6/2025), indeks S&P 500 turun 0,22% hingga ditutup ke posisi 5.967,84. Perdagangan jelang akhir pekan ini menandai sesi penurunan ketiga berturut-turut untuk indeks S&P 500.Indeks Nasdaq melemah 0,51%, dan ditutup ke posisi 19.447,41. Indeks Dow Jones naik 35,16 poin atau 0,08% dan ditutup ke posisi 42.206,82.Selama sepekan, indeks S&P 500 turun 0,2%. Indeks Dow Jones menguat tipis 0,02% dan indeks Nasdaq bertambah 0,2%.Saham chip berada di bawah tekanan menyusul laporan oleh the Wall Street Journal kalau AS mungkin mencabut keringanan untuk beberapa produsen semikonduktor.Saham Nvidia turun lebih dari 1%. Sedangkan saham Taiwan Semiconductor Manufacturing turun hampir 2%. Saham VanEck Semiconductor ETF (SMH) susut hampir 1%.Indeks S&P 500 mengawali sesi perdagangan dengan kenaikan. Hal ini terjadi setelah Gubernur the Federal Reserve Christopher Waller menuturkan, bank sentral dapat memangkas suku bunga acuan paling cepat pada Juli.”Saya pikir kita berada dalam posisi yang memungkinkan kita melakukan ini dan paling cepat Juli,” ujar Waller.”Itu pendapat saya, terlepas dari apakah komite akan menyetujuinya atau tidak,” ujar dia.Hal ini terjadi setelah ketua the Fed Jerome Powell menuturkan pada Rabu pekan ini kalau bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga acuan dan akan tetap bergantung pada data.Hal ini terutama karena masih belum jelas bagaimana tarif Presiden AS Donald Trump akan berdampak pada ekonomi. Indeks S&P 500 ditutup sedikit lebih rendah hari itu setelah pernyataan tersebut.Selain itu, Donald Trump kembali menyerang Powell pada Kamis pekan ini. Ia menilai, ketua the Fed merugikan AS ratusan miliar dolar AS dengan menunda pemangkasan suku bunga.Selain itu, perang Iran Israel juga masih tetap tinggi karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan memerintahkan militer Yerusalem untuk menyerang target strategis di Iran serta target pemerintah.Trump mempertimbangkan keterlibatan langsung AS dengan serangan terhadap Teheran. Gedung Putih menyatakan Presiden Donald Trump akan membuat keputusan akhir dalam dua minggu ke depan.Sebelumnya Trump menyerukan penyerahan penuh Teheran oleh pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenel yang disebut sebagai gagasan mengancam dan menggelikan.“Dengan begitu banyak ketidakpastian yang terjadi di global, siapa yang benar-benar ingin bertahan lama selama akhir pekan,” ujar Chief Investment Strategist CFRA Research, Sam Stovall.Sebelumnya, saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat, 20 Juni 2025. Bursa saham Asia Pasifik beragam setelah China mempertahankan suku bunga acuan.Selain itu, investor memantau meningkatnya ketegangan Iran dan Israel. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini tengah mempertimbangkan apakah akan mendukung militer Israel dan menyerang Teheran. Gedung Putih mengatakan ia akan membuat keputusan akhir dalam dua minggu ke depan. Demikian mengutip CNBC, Jumat, (20/6/2025).Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 1,26% ke posisi 23.530. Indeks CSI 300 di China ditutup mendatar ke possie 3.846,64 setelah Bank Sentral China diperkirakan pertahankan bunga acuan pinjaman 1 tahun di 3% dan suku bunga pinjaman lima tahun di 3,5%.Indeks Nikkei 225 di Jepang ditutup 0,22% lebih rendah ke posisi 38.403,23. Indeks Topix melemah 0,75% dan ditutup ke posisi 2.771,26.Tingkat inflasi inti negara tersebut naik menjadi 3,7% pada Mei, yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2023. Metrik itu yang tidak termasuk biaya untuk makanan segar, lebih tinggid ari 3,6%. Ekonom prediksi sebelumnya berada di atas 3,5% pada April.Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,48% dan ditutup ke posisi 3.021,84, yang merupakan level tertinggi dalam 42 bulan setelah melewati posisi 3.000 untuk pertama kali dalam 42 bulan pada awal sesi perdagangan. Indeks Kosdaq naik 1,15% ke posisi 791,53.Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,21% dan ditutup ke posisi 8.505,50. Indeks Nifty 50 naik 1,05%.
Wall Street Beragam, Investor Cermati Langkah Donald Trump Terkait Perang Iran Israel

Tag:Breaking News