Wakili Raja Charles III, Pangeran Edward Hadiri Misa Pelantikan Paus Leo XIV

Jakarta – Pangeran Edward, mewakili keluarga kerajaan Inggris pada misa pelantikan Paus Leo XIV. Paus yang baru terpilih ini menjadi paus ke-267 dan paus pertama yang berasal dari Amerika.Melansir dari laman People, Minggu, 18 mei 2025, Pangeran Edward, adik bungsu Raja Charles III, melakukan perjalanan ke Kota Vatikan untuk menghadiri acara pelantikan paus baru atas nama raja. Sebagai anggota keluarga kerajaan yang aktif menjalankan tugas-tugas resmi, Pangeran Edward sering kali mewakili kerajaan dalam berbagai acara penting.  Upacara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari berbagai negara, termasuk Wakil Perdana Menteri Inggris Angela Rayner dan Menteri Luar Negeri David Lammy. Tidak mereka yang hadir, beberapa pemimpin dunia seperti Wakil Presiden AS J.D. Vance, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, serta Raja Philippe dan Ratu Mathilde dari Belgia turut dalam acara sakral tersebut.  Raja Charles III, yang menyandang gelar Pembela Iman dan Gubernur Tertinggi Gereja Inggris, memiliki sejarah panjang dalam menjalin hubungan baik dengan berbagai komunitas agama. Gelar ini berasal dari masa pemerintahan Raja Henry VIII, yang memisahkan diri dari Gereja Katolik pada tahun 1534.Meski demikian, Raja Charles secara rutin bertemu dengan para pemimpin dari berbagai agama, menunjukkan komitmennya terhadap toleransi dan pemahaman antaragama. Bulan lalu, Raja Charles juga mengirimkan Pangeran William, putra sulung dan pewarisnya, untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.Kehadiran Pangeran William dalam acara tersebut menegaskan pentingnya hubungan diplomatik dan antaragama yang dijalin oleh kerajaan Inggris. Saat itu William pergi sendiri tanpa didampingi istrinya, Kate Middleton.William melanjutkan tradisi kerajaan yang sudah berlangsung lama. Raja sendiri tidak akan menghadiri pemakaman, meskipun memiliki hubungan dekat dengan Paus Fransiskus.  Keputusan Charles mengikuti contoh yang ditetapkan oleh mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II, yang juga tidak menghadiri pemakaman paus. Pada 2005, Charles, yang saat itu menjadi Pangeran Wales, menghadiri pemakaman Paus Yohanes Paulus II untuk mewakili Ratu.Ketidakhadiran Kate dikaitkan dengan tanggung jawab keluarga yang signifikan. Ibu dari tiga anak ini sibuk dengan perayaan ulang tahun ketujuh putranya, Pangeran Louis, dan sedang mempersiapkan ulang tahun kesepuluh putrinya, Putri Charlotte, minggu depan.Selain itu, anak-anak juga sibuk dengan kegiatan ekstrakurikuler dan pelajaran akhir pekan, terutama mengingat periode pemberitahuan lima hari dari acara global tersebut. Keputusan Pangeran William untuk menghadiri pemakaman Paus sendirian tidak hanya mengikuti tradisi modern tetapi juga menyoroti perannya sebagai negarawan global dan calon raja. Sebagai Pembela Iman dan Gubernur Tertinggi Gereja Inggris, raja-raja Inggris secara tradisional menghindari menghadiri upacara Katolik secara pribadi. Penulis kerajaan Robert Hardman mencatat sebelumnya bahwa William begitu menghormati lembaga tetapi tidak secara naluriah merasa nyaman dalam lingkungan agama. Kunjungan Raja Charles dan Ratu Camilla ke Italia pada awal April lalu menjadi momen penting sebelum meninggalnya Paus Fransiskus. Dalam kunjungan tersebut, mereka sempat bertemu secara pribadi dengan mendiang paus dan bertukar hadiah. Setelah meninggalnya Paus Fransiskus, Raja Charles merilis pernyataan resmi yang menyampaikan duka cita mendalamnya.Dalam pernyataan tersebut, Charles mengenang Paus Fransiskus sebagai sosok yang penuh belas kasih dan berkomitmen terhadap persatuan Gereja. Ia juga menyoroti keyakinan Paus Fransiskus bahwa kepedulian terhadap ciptaan adalah wujud nyata dari iman kepada Tuhan, yang telah menyentuh banyak hati di seluruh dunia.Dengan kehadiran Pangeran Edward dalam misa pelantikan Paus Leo XIV, kerajaan Inggris menunjukkan dukungan dan penghargaan terhadap peristiwa penting dalam sejarah Gereja Katolik Roma ini. Upacara ini tidak hanya menjadi simbol transisi kepemimpinan dalam Gereja Katolik, tetapi ikut memperkuat hubungan baik antara Inggris dan Vatikan dalam semangat toleransi dan persatuan global.