Lampung – Di tengah jagat maya yang penuh drama manusia dan tren joget TikTok, mendadak muncul satu nama yang sukses menggeser atensi warganet. Bukan selebritas, bukan pula influencer, melainkan seekor bayi gajah menggemaskan bernama Nisa.Nisa bukan artis sinetron, tapi gayanya saat menyantap buah dengan semangat membara membuat banyak warganet jatuh hati. Dalam video viral yang diunggah akun TikTok @mubyholic, tampak Gajah Nisa sedang “mukbang” alias makan besar. Belalai mungilnya gesit menyambar potongan semangka dan pisang, membuat penonton gagal fokus.Tulisan di video itu berbunyi: “Bocil Nisa rusuh banget mukbangnya”, dan sontak disambut banjir komentar gemas dari warganet.Tak hanya itu, dalam video lain, Nisa terlihat “kelelahan” usai dikerubungi banyak pengunjung yang ingin menyapanya. Teks di video tersebut bertuliskan, “Mak-mak tolong! Nisa capek dikerubunin orang-orang!” – menambah aura lucu dan relatable dari gajah kecil tersebut. Nisa, atau lengkapnya Siti Annisa, adalah bayi gajah Sumatera berusia sekitar 16 bulan. Dia lahir dan besar di Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur – salah satu lokasi konservasi satwa langka paling terkenal di Indonesia.Para pawang menyebut Nisa sebagai gajah kecil yang aktif, cerdas, dan selalu penasaran dengan sekitar. Dia sering muncul paling depan ketika ada keramaian, seolah tak mau ketinggalan momen.“Nisa belum masuk ke program pelatihan, karena masih kecil dan belum disapih dari induknya,” kata Humas Taman Nasional Way Kambas, Sukatmoko, kepada Selasa (17/6/2025).“Tapi memang, dia sangat aktif dan sekarang sedang lucu-lucunya,” lanjut dia.Efek viralnya Nisa juga berdampak langsung ke jumlah wisatawan. Menurut Sukatmoko, sejak Nisa mencuri perhatian di media sosial, jumlah pengunjung yang datang hanya untuk melihat si bocil gajah itu meningkat cukup signifikan.Di balik popularitas Nisa, Taman Nasional Way Kambas menyimpan kekhawatiran terkait populasi gajah Sumatera. Sukatmoko bilang, pihaknya tengah melakukan survei terbaru terkait populasi, namun sementara itu tren penurunannya cukup terasa.“Sejak survei 2002 hingga sekarang, baik populasi gajah liar maupun jinak cenderung menurun. Yang jinak sekarang ada sekitar 62 ekor, sedangkan yang liar sekitar 180-200 ekor,” sebut dia.Way Kambas sendiri resmi ditetapkan sebagai taman nasional pada 13 Maret 1991. Namun sejarahnya jauh lebih panjang, karena kawasan itu sudah dijadikan wilayah konservasi sejak zaman kolonial Belanda. Kini pengelolaannya berada di bawah Balai Taman Nasional Way Kambas.”Di tengah tantangan konservasi, kehadiran Nisa bisa menjadi simbol harapan dan pengingat pentingnya menjaga keberlangsungan spesies langka,” tutup Sukatmoko.
Viral Gajah Nisa, Bayi Gajah Sumatra dari Way Kambas yang Jadi Idola Baru Warganet

Tag:Breaking News