Home / NEWS / “Video Mapping” Jadi Daya Tarik di Jakarta Light Festival 2025

“Video Mapping” Jadi Daya Tarik di Jakarta Light Festival 2025

JAKARTA, Video mapping menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk menyaksikan Jakarta Light Festival 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (25/5/2025).

Salah satunya Andika (35), pengunjung asal Cempaka Putih yang datang bersama anak dan istrinya. Dia datang bersama keluarganya karena ingin berfoto dan menyaksikan video mapping.

“Bagus buat hiburan warga juga dan terutama anak-anak karena biasanya kan air mancur doang di Lapangan Banteng,” ujar Andika pengunjung asal Cempaka Putih, saat ditemui, Minggu (25/5/2025).

Baca juga: Warga Padati Lapangan Banteng pada Hari Terakhir Jakarta Light Festival 2025

Selain video mapping, Andika juga tertarik dengan instalasi lampu yang menampilkan berbagai unsur budaya Betawi. 

“Tadi sudah foto-foto dengan lampu-lampu dan layar LED yang ada gambar bajaj dan bunga-bunga,” ucap Andika.

Berbeda dengan Andika, Siti (40) warga Kalibata, Jakarta Selatan, baru mengetahui adanya Jakarta Light Festival 2025 setelah tiba di Lapangan Banteng.

“Baru tahu, tadinya mau ngajak nonton air mancur biasanya Sabtu dan Minggu, pas datang ke sini kok ramai banget,” ucap Siti.

Siti mengaku sempat melihat video mapping sekilas karena situasinya terlalu ramai dan dia tidak bisa duduk.

“Bagus sih, ramai banget, penuh banget, mau menonton video mapping juga susah tadi, sempat foto tadi beberapa,” ungkap Siti.

Sebelumnya, Jakarta Light Festival 2025 resmi ditutup malam ini, Minggu (25/5/2025), di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Festival cahaya yang digelar sejak 23 Mei 2025 ini menjadi suguhan memukau bagi warga Jakarta yang ingin menikmati malam dengan nuansa berbeda.

Baca juga: Hari Terakhir Jakarta Light Festival 2025, Ada Atraksi Cahaya di Lapangan Banteng

Mengusung konsep perpaduan seni dan teknologi, festival ini menampilkan beragam instalasi cahaya interaktif yang tersebar di area taman.

Tidak hanya itu, pengunjung juga disuguhi pertunjukan video mapping yang memanfaatkan bangunan-bangunan di sekitar Lapangan Banteng sebagai layar raksasa.

Semarak festival semakin lengkap dengan kehadiran sejumlah musisi yang tampil langsung di panggung utama.

Penonton bisa menikmati pertunjukan ini secara gratis mulai pukul 17.00 WIB hingga malam hari. Taman Lapangan Banteng sendiri merupakan salah satu dari lima taman kota di Jakarta yang buka hingga malam hari.

Empat taman lainnya adalah Taman Menteng, Taman Langsat, Taman Ayodia, dan Taman Literasi Martha Tiahahu.

Baca juga: Pramono Targetkan Jakarta Masuk 50 Besar Kota Global pada 2029

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *