Home / REGIONAL / Tuntutan Ojol Jogja 20 Mei 2025, Salah Satunya Tarif Tak Naik 3 Tahun

Tuntutan Ojol Jogja 20 Mei 2025, Salah Satunya Tarif Tak Naik 3 Tahun

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Aksi besar-besaran yang digelar oleh ratusan pengemudi ojek online (ojol) dan taksi online di Yogyakarta hari ini, Selasa (20/05/2025), bukan sekadar unjuk rasa biasa.

Di balik konvoi dan orasi yang dilakukan di 10 titik strategis, para driver menyuarakan empat tuntutan krusial yang dinilai sudah terlalu lama diabaikan.

Baca juga: Jangan Lewat Sini, Ini 10 Titik Rute Demo Ojol di Jogja Hari Ini

Aksi bertajuk Demo Kebangkitan Transportasi Online Indonesia ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang diinisiasi oleh Forum Driver Transportasi Online Indonesia (FDTOI) dan melibatkan gabungan pengemudi roda dua dan roda empat.

“Kami gabungan dengan roda empat. Jumlah massa 250 mobil dan 400 motor. Driver akan offbid,” ujar Wuri Rahmawati, Ketua Forum Ojek Online Yogyakarta Bergerak (FOYB), dikutip dari Tribunnews.com, Senin (19/05/2025).

Driver menuntut penyesuaian tarif layanan penumpang untuk pengemudi motor yang terakhir kali ditetapkan pada tahun 2022. Sejak saat itu, UMR telah naik tiga kali dengan total kenaikan 16,7 persen, namun tarif driver masih stagnan.

“Sudah tiga tahun tidak ada penyesuaian tarif. Sementara kebutuhan hidup dan biaya operasional terus naik,” jelas Wuri.

Para pengemudi motor yang melayani pengantaran makanan dan barang juga menuntut adanya payung hukum dan standar tarif minimum yang manusiawi. Saat ini, mereka merasa dieksploitasi oleh program-program aplikasi yang tidak memiliki dasar regulasi.

“Tidak adanya regulasi dimanfaatkan oleh aplikator untuk membuat program-program dengan tarif yang tidak manusiawi,” tegasnya.

Bagi pengemudi mobil (ASK), belum adanya ketentuan resmi soal potongan aplikasi membuat aplikator bisa leluasa menentukan berapa persen pendapatan yang dipotong. Hal ini dinilai tidak adil dan merugikan driver.

“Tidak ada batas potongan dari aplikator, dan pengemudi tak punya daya tawar,” kata Wuri.

Tuntutan paling fundamental dalam aksi hari ini adalah pembentukan UU Transportasi Online. Menurut FDTOI, masalah yang dihadapi driver lintas platform bersifat struktural dan menyentuh banyak sektor, mulai dari ketentuan tarif, jaminan sosial, hingga transparansi algoritma aplikator.

“Permasalahan transportasi online adalah tanggung jawab lintas kementerian… diperlukan undang-undang khusus yang mengatur transportasi online di Indonesia,” pungkasnya.

Baca juga: Demo Ojol Hari Ini, Masyarakat Diimbau Hindari Sejumlah Ruas Jalan

Dikutip dari Tribunnews.com, aksi dimulai pukul 09.00 WIB dari timur Stadion Maguwoharjo. Rute aksi menyusuri berbagai titik penting di Yogyakarta, termasuk:

Aksi ini ditutup di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, tempat di mana para driver membaca Deklarasi Kebangkitan Transportasi Online Indonesia.

Aksi serupa juga digelar serentak di kota-kota besar lain, termasuk Jakarta, menandai babak baru perjuangan para pekerja transportasi daring.

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *