Washington, DC – Presiden Donald Trump pada Jumat (20/6/2025) merayakan tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri konflik antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo (RDK).Pada Rabu (18/6), Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa Rwanda dan RDK akan menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran di wilayah timur RDK.Melansir AP, penandatanganan tersebut akan dilakukan pada Jumat (27/6), di Washington, DC.Di wilayah itu, para pemberontak —yang dituduh oleh RDK didukung oleh Rwanda— telah merebut sejumlah kota strategis sejak Januari. AS turut membantu perundingan damai ini atas permintaan Presiden RDK Felix Tshisekedi.”Ini adalah Hari yang Hebat bagi Afrika dan sejujurnya, Hari yang Hebat bagi Dunia,” tulis Trump dalam unggahannya di Truth Social seperti dilansir The Hill.Dia menyebut kesepakatan itu sebagai “perjanjian yang luar biasa”.Namun, dalam unggahan yang sama, dia juga mengeluhkan bahwa dirinya merasa tidak akan menerima penghargaan atas kesepakatan tersebut maupun atas berbagai konflik lain yang berhasil diselesaikan dengan bantuan AS.”Saya tidak akan mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian untuk ini, saya tidak akan mendapatkan Nobel Perdamaian karena menghentikan perang antara India dan Pakistan, saya tidak akan mendapatkan Nobel Perdamaian karena menghentikan perang antara Serbia dan Kosovo,” tulis Trump, yang juga menyinggung konflik di Afrika Utara dan Timur Tengah.Unggahan Trump itu muncul hanya beberapa jam setelah Pakistan mengumumkan bahwa mereka akan mencalonkannya untuk meraih Nobel Perdamaian.Pada Mei, India dan Pakistan sepakat melakukan gencatan senjata setelah beberapa hari saling meluncurkan tembakan rudal secara intensif. Trump mengklaim bahwa dia memainkan peran penting dalam tercapainya kesepakatan tersebut.Gencatan senjata pertama kali diumumkan oleh Trump pada Sabtu (10/5/) sore.”Setelah malam panjang pembicaraan yang dimediasi oleh AS, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk melakukan GENCATAN SENJATA PENUH DAN SEGERA. Selamat kepada kedua negara karena menggunakan Akal Sehat dan Kecerdasan Hebat. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!,” tulis Trump via Truth Social.Namun, seperti dilansir CNBC, Perdana Menteri India Narendra Modi melalui Menteri Luar Negeri India Vikram Misri menolak klaim Trump tersebut.”Dalam percakapan telepon antara kedua pemimpin, PM Modi dengan jelas menyampaikan kepada Trump bahwa AS tidak memiliki peran apa pun dalam mediasi antara India dan Pakistan,” tutur Misri seperti dikutip dari CNBC.Trump sendiri telah berulang kali menyatakan dalam kampanye politiknya bahwa dia seharusnya dianugerahi Nobel Perdamaian, penghargaan yang sebelumnya diterima oleh mantan Presiden Barack Obama pada 2009. “Tidak, saya tidak akan mendapatkan Nobel Perdamaian tidak peduli apa yang saya lakukan, termasuk Rusia/Ukraina, dan Israel/Iran, apapun hasil akhirnya, tapi rakyat tahu, dan itu saja yang penting bagi saya!” tambah Trump.
Trump Umumkan Perjanjian Damai Republik Demokratik Kongo-Rwanda: Hari yang Hebat bagi Afrika

Tag:Breaking News