Washington D.C – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan kekecewaannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah Moskow melancarkan serangan udara terbesar terhadap Ukraina sejak invasi besar-besaran dimulai pada 2022.Dalam pernyataan yang tergolong langka, Trump menyampaikan kritik tajam: “Ada apa dengannya? Dia membunuh banyak orang.” Ia bahkan menyebut Putin sebagai sosok yang “benar-benar gila”.Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya menyatakan bahwa sikap diam Washington terhadap serangan terbaru Rusia justru membuat Putin semakin berani. Zelenskyy mendesak agar ada tekanan yang lebih kuat dari dunia internasional, termasuk sanksi tambahan terhadap Moskow.Pada Minggu malam, sedikitnya 12 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan Rusia yang melibatkan 367 drone dan rudal, dikutip dari laman BBC, Senin (26/5/2025).Ini merupakan jumlah serangan tertinggi dalam satu malam sejak invasi dimulai. Suara sirene peringatan kembali menggema di berbagai wilayah Ukraina pada Senin pagi. Di Kharkiv, setidaknya tiga orang—termasuk seorang anak—dilaporkan terluka, menurut Wali Kota Ihor Terekhov.Berbicara kepada wartawan di New Jersey pada Minggu malam, Trump mengatakan, “Saya sudah mengenalnya lama dan dulu kami cukup akur. Tapi sekarang dia menembakkan roket ke kota-kota dan membunuh orang. Saya sangat tidak suka itu.”Ketika ditanya apakah dirinya mempertimbangkan untuk memperketat sanksi terhadap Rusia, Trump menjawab, “Tentu saja.” Meski begitu, hingga kini belum ada sanksi baru dari AS yang diterapkan terhadap Moskow, meski Trump sudah beberapa kali mengancamnya.Tak lama kemudian, Trump menuliskan di platform Truth Social bahwa Putin adalah “orang yang benar-benar gila”. Ia menambahkan, “Saya selalu mengatakan dia mengincar seluruh Ukraina, bukan hanya sebagian. Dan mungkin itu benar. Tapi jika dia melakukannya, itu bisa menjadi akhir bagi Rusia!”Namun, kritik juga diarahkan Donald Trump kepada Presiden Zelenskyy. Ia menyebut bahwa ucapan Zelenskyy justru memperkeruh situasi. “Apa yang keluar dari mulutnya selalu menimbulkan masalah. Saya tidak suka itu, dan sebaiknya dihentikan,” tulis Trump.Sementara itu, meski negara-negara Eropa tengah mempersiapkan sanksi tambahan terhadap Rusia, Amerika Serikat menyatakan akan tetap mencoba menjadi mediator dalam upaya perdamaian—atau mundur sepenuhnya jika tidak ada kemajuan.Pekan lalu, Trump dan Putin diketahui melakukan percakapan telepon selama dua jam guna membahas rencana gencatan senjata yang diusulkan AS. Trump mengklaim pembicaraan tersebut berjalan “sangat baik” dan optimistis bahwa Rusia dan Ukraina akan segera memulai negosiasi untuk mengakhiri perang.Ukraina sendiri telah menyatakan kesiapan untuk menerima gencatan senjata selama 30 hari. Namun, pihak Rusia baru sebatas menyatakan niat menyusun “memorandum” tentang “potensi perdamaian di masa depan”—yang dianggap Kyiv dan sekutu Eropa sebagai taktik pengulur waktu.Pada 16 Mei lalu, pertemuan langsung antara delegasi Ukraina dan Rusia untuk pertama kalinya sejak 2022 digelar di Istanbul, Turki. Selain pertukaran tawanan perang besar-besaran, sejauh ini belum ada kemajuan berarti dalam upaya mengakhiri konflik.Saat ini, Rusia menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina, termasuk Krimea—semenanjung di selatan yang dianeksasi Moskow sejak 2014.
Trump Sebut Putin Gila Usai Rusia Lancarkan Serangan Besar ke Ukraina

Tag:Breaking News