Ketegangan antara Israel dan Iran memasuki babak baru dengan eskalasi konflik yang semakin memanas pasca-serangan udara Israel ke wilayah Iran pada Jumat (13/6/2025).
Sebagai respons langsung, Iran meluncurkan serangkaian rudal balistik ke wilayah Israel, menghantam sejumlah kota besar termasuk Haifa dan Tel Aviv.
Serangan rudal yang terjadi sepanjang malam itu menyebabkan sedikitnya delapan orang tewas, termasuk seorang anak-anak, dan melukai lebih dari 130 orang lainnya, berdasarkan laporan dari otoritas medis Israel dan sejumlah media setempat.
Warga sipil berlarian ke tempat perlindungan saat sirene serangan udara berbunyi di seluruh penjuru negeri.
Serangan Iran ini disebut-sebut sebagai pembalasan atas operasi militer Israel yang sebelumnya menghantam berbagai infrastruktur vital di Iran, termasuk fasilitas energi dan sipil.
Salah satu target terbesar adalah fasilitas minyak Shahran di Teheran yang terbakar hebat akibat gempuran udara.
Militer Israel berdalih bahwa serangan mereka ditujukan ke fasilitas yang diklaim terhubung dengan program senjata nuklir milik Iran. Namun, dampak nyata dari serangan itu terlihat dari kerusakan besar dan jumlah korban jiwa di kawasan sipil Iran.
Konflik yang semakin membara antara kedua negara ini pun mendapat sorotan tajam dari komunitas internasional.
Sejumlah pemimpin dunia menyerukan agar Israel dan Iran menahan diri dan segera menyelesaikan perselisihan melalui jalur diplomasi untuk mencegah konflik kawasan semakin meluas.
Baca juga: Kenapa Israel Serang Iran Lagi?
Baca juga: Houthi Yaman Bantu Iran Serang Israel, Luncurkan Rudal Hipersonik
Trump pada Minggu menegaskan bahwa AS tidak memiliki keterlibatan dalam serangan Israel terhadap Iran.
Ia pun memperingatkan bahwa Iran dapat menghadapi “kekuatan penuh” militer AS jika menyerang Negeri Paman Sam.
Pernyataan itu disampaikan Trump melalui unggahan di platform Truth Social. Ia menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat “tidak ada hubungannya” dengan serangan militer Israel terhadap fasilitas nuklir dan intelijen Iran yang terjadi sejak Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat.
Meski Trump mengaku telah mengetahui rencana operasi Israel sebelum dimulai, ia kembali menegaskan bahwa AS tidak terlibat secara langsung.
“Jika kami diserang dalam bentuk apa pun oleh Iran, maka seluruh kekuatan dan kekuasaan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat akan menghantam kalian pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tegas Trump, dikutip dari Al Jazeera.
Trump juga menambahkan bahwa konflik Israel-Iran ini bisa segera diakhiri.