Home / Jawa Barat / Tragedi Bus MGI di Palabuhanratu Sukabumi, Nyawa Sopir Melayang Akibat Dugaan Kelalaian Prosedur Keselamatan

Tragedi Bus MGI di Palabuhanratu Sukabumi, Nyawa Sopir Melayang Akibat Dugaan Kelalaian Prosedur Keselamatan

Sukabumi – Sebuah kecelakaan tunggal bus MGI trayek Palabuhanratu – Bogor terjadi di jalan Nasional III Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi pada Senin (09/06/2025) dini hari. Kejadian ini berakhir dengan meninggalnya sang sopir, yang awalnya hanya dilaporkan mengalami luka ringan. Insiden ini membuka mata akan krusialnya penerapan prosedur keselamatan yang ketat dalam operasional angkutan umum.Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda Wangsit, menjelaskan bahwa peristiwa tragis ini bermula saat bus MGI yang dikemudikan oleh Sukanta Wijaya (59) sedang berhenti atau “ngetem” di pinggir jalan, saat kejadian bus tersebut hanya diganjal dengan batu.”Saat ngetem, korban turun. Lalu, tiba-tiba mobil berjalan sendiri tanpa kendali kemudian menabrak pohon dan trotoar. Korban awalnya hanya dilaporkan luka ringan,” terang Wangsit dalam laporan tertulisnya, Senin (9/6/2025).Akibat benturan keras, kecelakaan tunggal yang dialami bus MGI mengalami ringsek di bagian depan dan kaca bus pecah.Tak lama berselang, Wangsit menerima kabar duka bahwa sopir bus MGI tersebut meninggal dunia di RSUD Palabuhanratu.”Iya, barusan dari pihak MGI memberi info sopir meninggal dunia,” jelasnya.Dia menambahkan bahwa terdapat dua penumpang di dalam bus saat kejadian, dan beruntungnya, kedua penumpang tersebut selamat tanpa cedera.Saat ini, berbagai spekulasi, mulai dari dugaan korban terlindas busnya sendiri hingga tidak berfungsinya rem tangan, masih dalam penyelidikan oleh Unit Laka Satlantas Polres Sukabumi.”Perkara ini masih dalam penyelidikan. Untuk korban, kalau luka luar tidak terlihat dan kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit,” terang dia.  Sementara itu, anak korban, Intan (35), mengungkapkan bahwa ia menerima kabar kecelakaan yang menimpa ayahnya sekitar pukul 04.35 WIB.”Saya mendapat informasi tidak lama setelah kejadian sekitar pukul 04.00 – 04.35 WIB,” kata Intan saat di RSUD Palabuhanratu.Dari keterangan tim medis, Intan mendapatkan informasi mengenai luka dalam yang diderita oleh ayahnya yang menyebabkan meninggal dunia.Dugaan kuat menunjukkan bahwa ayahnya mencoba menahan laju bus yang hilang kendali, namun upaya heroik tersebut justru berakibat fatal. Ia menggambarkan keparahan cedera yang dialami ayahnya. Luka dalam yang diderita korban, yaitu patah tulang rusuk, patah tangan, dan kaki, menjadi penyebab utama kematian.”Luka dalam tulang rusuknya patah, informasinya tiga (rusuk), tangan, kaki, tulang rusuk patah kena ke paru-paru,” tuturnya.   

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *