TANGERANG SELATAN, Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) Pasar Cantik, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), melebihi kapasitas tampung atau mengalami overload.
Pengurus TPS3R Pasar Cantik, Erwin mengatakan kapasitas TPS3R Pasar Cantik hanya bisa menampung 1 ton sampah. Namun saat ini justru menampung 10 ton sampah.
“Ini TPS3R, disuruh memilah. Kemampuan milah ini maksimal 1 ton. Sampah dari pasar ini masuk sekitar 10 ton. Terjadilah kita penampung sampah,” kata Pengurus TPS3R Pasar Cantik, Erwin saat dikonfirmasi, Senin (19/5/2025).
Baca juga: Sudah Dibersihkan, Sampah di TPS3R Pasar Cantik Ciputat Kembali Menumpuk hingga Bahu Jalan
Keterbatasan kapasitas dan lemahnya pengawasan menjadi penyebab utama penumpukan sampah yang telah terjadi selama dua tahun terakhir.
Pasalnya, banyak sampah dari luar kawasan yang masuk ke TPS3R Pasar Cantik tanpa izin dan memperparah kondisi.
“Aturannya pedagang Pasar Ciputat dan warga sekitar saja. Kalau di sini (TPS3R Pasar Cantik) untuk warga Kelurahan Ciputat dan Cipayung. Tidak boleh orang luar. Tapi ada aja bobolan juga, ada sampah-sampah dari luar, masuk,” kata dia.
Selain itu, sistem pengelolaan TPS3R harus berbasis pada sampah berbayar karena ada proses pengolahan di dalamnya.
Selain itu, juga ada pembayaran retribusi yang mereka setorkan sebesar Rp 6 juta per bulan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel.
“TPS3R ini adalah sampah berbayar, karena di sini ada pengolahan reuse, reduce, dan recycle. Jadi kalau masuk TPS3R, sampah harus dibayar. Bayarnya untuk operasional dan retribusi ke DLH,” jelas Erwin.
Baca juga: Bersih-bersih di TPS3R Pasar Cantik Hanya 2 Hari, Sampah Kembali Berceceran
Diberitakan sebelumnya, sampah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Pasar Cantik, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), kembali menumpuk hingga ke bahu jalan, pada Senin (19/5/2025).
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, tumpukan sampah di TPS3R Pasar Cantik kembali terlihat menjulang hingga sekitar lima meter setelah sempat dibersihkan pada Senin (12/5/2025) lalu.
Sampah-sampah yang berasal dari pasar maupun perumahan itu tampak tercecer hingga ke bahu jalan sehingga mengganggu para pedagang di sekitarnya.
Sugio (60), salah satu pedagang sayur, mengungkapkan pembersihan yang dilakukan tidak tuntas dan menyeluruh.
“Baru hari ketiga enggak ada alat berat bersihin, cuma kaya begini-begini saja. Kemarin cuma bagian depannya saja yang dibersihkan,” ujar Sugio saat ditemui Kompas.com, Senin (19/5/2025).
Setelah dua hari menggunakan alat berat, TPS3R kembali dibersihkan dengan cara manual, dan hanya dua truk sampah yang digunakan untuk mengangkut sampah.
