Jakarta – TikTok membantah tuduhan membeli mata uang kripto resmi milik mantan Presiden AS, Donald Trump, yang dikenal sebagai “Trump Coin”. Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh akun resmi TikTok Policy di platform X (dulu Twitter) pada Kamis, 19 Juni 2025.Pernyataan ini merupakan tanggapan atas tudingan dari anggota DPR AS asal Partai Demokrat, Brad Sherman, yang mengatakan “pemilik TikTok dari Tiongkok mengumumkan pembelian Trump Coin senilai 300 juta dolar AS.” TikTok menyebut pernyataan itu tidak benar dan menyesatkan.“Klaim bahwa pemilik TikTok membeli ‘Trump Coins’ itu tidak berdasar, tidak bertanggung jawab, dan bahkan tidak sesuai dengan surat yang Anda tandatangani bulan lalu,” tulis TikTok Policy melalui akun resminya.Melansir Cointelegraph, Sabtu (21/6/2025), tudingan Sherman muncul di tengah kabar Trump kembali menandatangani perintah eksekutif untuk menunda pelarangan atau penjualan TikTok di Amerika Serikat. Ini merupakan penundaan ketiga, yang memberi waktu 90 hari lagi bagi TikTok untuk mencari pembeli.Sherman menyatakan bahwa undang-undang AS hanya memperbolehkan satu kali perpanjangan, sehingga langkah Trump yang memberikan penundaan tambahan dinilai melanggar hukum. Ia menilai Trump seharusnya segera menegakkan larangan terhadap TikTok.Tuduhan Sherman tampaknya mengacu pada laporan GD Culture Group—perusahaan yang terhubung dengan TikTok—berencana membeli Trump Coin dan Bitcoin senilai 300 juta dolar AS. Meski tidak punya hubungan formal dengan TikTok atau induknya ByteDance, GD Culture dikenal memproduksi konten berbasis AI di TikTok.Dalam komentarnya, Sherman menyebut bahwa penciptaan Trump Coin tidak memerlukan biaya, dan karena itu ia menuduh pembelian tersebut sebagai suap langsung ke kantong Trump. Ia menyatakan bahwa Trump menciptakan token ini hanya untuk keuntungan pribadi.“Trump menciptakan ‘Trump Coin’ tanpa biaya, jadi ini hanyalah suap 300 juta dolar yang langsung masuk ke kantongnya,” ucap Sherman, mengkritik keras kemungkinan adanya transaksi semacam itu.Pernyataan tersebut memperuncing ketegangan antara kubu Demokrat dan mantan Presiden Trump, yang kini kembali mencalonkan diri dalam pemilu mendatang. Sherman menilai bahwa hubungan antara TikTok, GD Culture, dan aset kripto Trump perlu ditelusuri lebih lanjut. Meski ada yang skeptis dengan bantahan TikTok, banyak pengguna internet justru membela TikTok dan menyerang balik Brad Sherman. Mereka menilai tuduhan Sherman tidak masuk akal dan mencurigainya punya agenda tersembunyi. Sebagian warganet juga mempertanyakan logika di balik klaim Trump bisa membuat kripto tanpa biaya, apalagi jika nilainya disebut-sebut mencapai ratusan juta dolar AS.”Tidak ada yang bisa bikin koin kripto tanpa modal sama sekali,” tulis salah satu pengguna.Komentar lain menyebut Sherman hanya mewakili kepentingan tertentu. “Tidak ada yang ingin TikTok dilarang, kecuali lobi Israel, alias dalang di balikmu. Kenapa tidak tanya saja ke konstituenmu apakah mereka ingin TikTok diblokir,” sindir seorang komentator.Sementara itu, sikap Sherman yang anti-kripto juga sudah dikenal sejak lama, termasuk seruannya pada 2019 untuk melarang seluruh bentuk aset kripto karena dinilai mengancam dominasi dolar AS.
TikTok Bantah Beli Trump Coin Setelah Dituduh Anggota DPR AS

Tag:Breaking News