Home / REGIONAL / Temui Dedi Mulyadi, Tangis Keluarga Korban Longsor Gunung Kuda Pecah

Temui Dedi Mulyadi, Tangis Keluarga Korban Longsor Gunung Kuda Pecah

CIREBON, Suasana haru pecah saat sejumlah keluarga korban meninggal dunia akibat musibah longsor Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, bertemu Gubernur Dedi Mulyadi di Gedung Negara Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon, pada Senin (2/6/2025) pagi.

Tangisan terdengar dari istri, ibu, dan anak-anak yang ditinggal oleh bapaknya.

Dedi Mulyadi terlihat mendekap erat anak-anak korban longsor yang kini menjadi anak yatim. Kondisi ini membuat suasana semakin emosional.

Baca juga: Pencarian Keempat Dilanjutkan, Ini Daftar 6 Orang Hilang Longsor Gunung Kuda

Tim petugas mencatat ada 19 orang yang meninggal dunia, dan seluruhnya berjenis kelamin pria.

Sri Mulyani, istri dari Rusjaya, korban meninggal dunia akibat musibah longsor itu, tak kuasa menahan tangis. Ia merasa sangat kehilangan suami yang juga menjadi bapak dari seorang putri.

Sri menyebut Rusjaya adalah satu dari 14 korban yang ditemukan pada hari pertama.

Hari itu menjadi hari terberat dalam hidupnya lantaran harus menerima kenyataan bahwa belahan jiwanya telah pergi selamanya.

Baca juga: Demi Keselamatan, Pencarian 6 Korban Longsor Gunung Kuda Dihentikan Lebih Awal

Tak hanya kesedihan atas kepergian sang suami, Sri juga memikirkan nasib anaknya, buah dari pernikahannya dengan Rusjaya. Terlebih anaknya masih berusia sangat dini dan duduk di bangku Taman Kanak-Kanak.

“Ya berat, Mas, sangat berat. Suami saya meninggal dan ditemukan di hari pertama. Kami ke sini ingin bertemu Gubernur Pak Dedi,” kata Sri saat ditemui di lokasi, Senin (2/6/2025) pagi.

Harapan Sri sangat besar untuk mendapatkan bantuan dari Gubernur Jawa Barat, terutama bantuan pendidikan. Ia ingin anaknya terus bersekolah hingga menjadi anak yang sukses di masa depan.

Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, menyampaikan bahwa kehadirannya menemui keluarga korban adalah untuk mengungkapkan rasa kepedulian dan empati terhadap keluarga yang telah kehilangan satu-satunya orang berharga dalam hidup mereka, yakni seorang bapak.

Dedi berharap kehadirannya menjadi pelipur lara dan dapat meringankan beban yang kini mereka tanggung. Salah satu caranya, Pemerintah Provinsi bersama pihak terkait memberikan bantuan senilai Rp50 juta per keluarga.

“Terkait bantuan yang kami berikan kepada para korban longsor, sumbernya dari Baznas, BJB Peduli, pejabat Pemprov Jabar, dari saya pribadi, Pemkab Cirebon, Kapolda, dan juga Ibu Kapolresta. Totalnya untuk para korban dapat Rp 50 juta per kepala keluarga, saya hitung,” kata Dedi Mulyadi usai menemui keluarga korban di Gedung Negara.

Dedi juga akan membantu anak-anak korban meninggal dunia akibat musibah longsor Gunung Kuda ini untuk melanjutkan pendidikan hingga tuntas tingkat menengah atas. Bila perlu, bagi anak-anak yang ingin melanjutkan, Dedi siap membantu hingga perguruan tinggi kelak.

Dedi mengungkapkan, sanksi tegas sudah dikeluarkan oleh ESDM dengan menghentikan total seluruh izin pertambangan.

Hal ini dilakukan karena secara bukti mereka telah melanggar larangan-larangan yang akhirnya menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Dedi juga mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk bekerja secara profesional. Pihaknya menghormati seluruh keputusan Kepolisian Cirebon dan berjanji tidak akan mencampuri penanganan kasus pidananya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *