SEMARANG, Buntut kecelakaan maut yang menelan 11 korban jiwa berulang terjadi di Jalan Purworejo-Magelang, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah melakukan evaluasi.
Mulai dari penambahan jalur penyelamat rem blong hingga rambu-rambu lalu lintas.
Kepala Dishub Jawa Tengah, Arief Djatmiko, telah berkoordinasi dengan sektor lainnya untuk membuat jalur darurat bagi pengguna jalan yang mengalami rem blong di ruas jalan menurun tersebut.
“Bagaimana tindakan terkait dengan pemasangan jalur penyelamat itu sudah kita diskusikan, mudah-mudahan segera bisa terealisasi,” ujar Arief saat dikonfirmasi, Selasa (27/5/2025).
Baca juga: Polemik Ijazah Jokowi, Analis Komunikasi: Menurut Saya Sih, Sebaiknya Disudahi Saja
Ia juga menyoroti minimnya rambu-rambu di lokasi tersebut. Sehingga ia akan memprioritaskan pengadaan rambu-rambu peringatan dalam waktu dekat.
“Beberapa langkah akan kita ambil, tapi yang darurat sekali itu rambu-rambu pada titik lokasi sebelum posisi di atas dan posisi di bawah. Kita sudah pasang rambu-rambu untuk driver lebih berhati-hati,” imbuh dia.
Ia menyebut rambu peringatan yang akan diganti, yakni kata penggunaan gigi rendah menjadi gigi satu.
Imbauan sangat spesifik menjelaskan bahwa yang termasuk gigi rendah adalah gigi satu.
“Kita sudah tidak gunakan (peringatan) gigi rendah, tapi gunakan gigi satu gitu. Mungkin di lapangan masih ada yang tertulis gunakan gigi rendah, tapi nanti kita perbarui karena takutnya gigi rendah itu dari 5 ke 4 juga rendah, padahal kalau bawa beban, berat itu,” lanjut dia.
Tak hanya itu, untuk menghindari jalan dengan turunan yang tajam, Dishub juga memberlakukan pengalihan arus lalu lintas dari arah Magelang maupun Purworejo bagi truk dengan muatan berat.
“Ada pengalihan arus lalu lintas dari arah Magelang atau Purworejo, untuk menghindari geometri jalan yang memang turunan panjang dan posisi di sana geometrinya cukup rawan,” tutur Arief.