Program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengirim anak-anak bermasalah ke barak militer menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.
Untuk diketahui, sosok yang akrab disapa KDM itu menjalankan program Pendidikan Berkarakter Bela Negara dalam rangka mendidik anak-anak “nakal” di Jawa Barat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Kodam III Siliwangi untuk membuat program ini sukses.
Tanggapan terbaru datang dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang menilai bahwa program ini perlu dievaluasi.
Ketua LPAI, Seto Mulyadi atau Kak Seto berpendapat jika hasil kebijakan ini menunjukkan dampak positif, maka sebaiknya bisa dijadikan gerakan nasional.
“Tetap harus dievaluasi sampai akhir, beberapa juga akan kami ikuti sehingga kalau itu hasilnya positif, mohon jangan ragu-ragu,” kata Kak Seto, dilansir dari (21/5/2025).
“Mohon maaf, jangan gengsi untuk dijadikan suatu gerakan nasional,” sambungnya.
Baca juga: Nama Dedi Mulyadi Ramai Disorot Media Asing, Apa yang Dibeberkan?
Langkah evaluasi ini dilakukan dengan mengawasi siswa-siswa yang lulus dari program tersebut. Jika ditemukan ada kekurangan maka pelaksaan program ini perlu diperbaiki.
Berdasar pengamatan Kak Seto dan bukti yang ia temukan di lapangan, program ini memberikan alternatif dalam mendidik anak-anak.
Program ini menurutnya dapat menyalurkan potensi setiap anak yang sebelumnya menemukan kendala dalam perkembangannya baik dari faktor lingkungan maupun keluarga.
Ulasan Kak Seto ini menambah daftar para tokoh yang berkomentar tentang kebijakan KDM.
Kak Seto bukan satu-satunya tokoh yang menganggap program ini layak diterapkan secara luas.
Dukungan terhadap program KDM datang dari Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai.
Ia bahkan mengusulkan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) agar pendidikan militer dapat dilakukan secara masif. Artinya, bukan hanya di Jawa Barat saja.
“Ya, kami meminta Menteri Dikdasmen untuk mengeluarkan sebuah peraturan supaya ini bisa dijalankan secara masif di seluruh Indonesia, kalau bagus,” terang Pigai, dilansir dari , Selasa (6/5/2025).
Baca juga: Dedi Mulyadi Rencanakan Vasektomi Jadi Syarat Penerima Bansos di Jabar, Berapa Biayanya?