Jakarta – Para insinyur listrik di Rusia mengembangkan metode inovatif untuk mendeteksi aktivitas penambangan kripto ilegal yang kerap menjadi penyebab gangguan listrik di beberapa daerah. Melansir CryptoNews, Rabu (21/5/2025), langkah ini muncul sebagai respons terhadap maraknya operasi penambangan tersembunyi, khususnya di Dagestan sebuah wilayah di Kaukasus Utara yang dikenal dengan tarif listrik-nya yang sangat murah.Perusahaan listrik nasional Rusia, Rosseti, bersama anak perusahaannya Dagenergo, menjalankan eksperimen di desa Balakhani dan Maidanskoye. Setelah warga mengeluhkan pemadaman listrik berulang, perusahaan mencurigai adanya penambangan ilegal.Dengan berkoordinasi dengan penyedia internet dan operator seluler, mereka memutus koneksi internet sementara di kedua desa. Hasilnya, beban listrik langsung turun 3,2 megawatt (MW) cukup untuk memberi daya ke 1.500 rumah, meski jumlah rumah tangga di dua desa tersebut kurang dari 900.Rosseti memperkirakan penurunan ini berasal dari sekitar 900 mesin penambangan kripto yang beroperasi secara tersembunyi. Metode ini dinilai efektif dan kini sedang dipertimbangkan untuk digunakan di wilayah lain guna mendeteksi aktivitas mencurigakan pada peta jaringan listrik.Meski demikian, pihak perusahaan mengakui para penambang kripto makin cerdik dalam menyembunyikan perangkat mereka. Banyak yang menyamarkannya di gudang, peternakan, bahkan mobil van yang dimodifikasi. Beberapa bahkan membuat tambang bawah tanah hanya beberapa meter dari permukaan.Di Distrik Untsukulsky, tindakan razia baru-baru ini berhasil menyita puluhan rig penambangan dan memicu 35 kasus hukum terkait penggunaan listrik ilegal. Sebanyak 30 warga dari empat desa di daerah tersebut kini menghadapi tuntutan hukum.Rosseti mengungkap selama tiga tahun terakhir, kerugian akibat penambangan kripto ilegal dan kuasi-legal mencapai sekitar USD 5 juta atau setara Rp82,8 miliar (asumsi kurs Rp16.569 per dolar AS). Dagestan disebut sebagai wilayah dengan jumlah penambangan ilegal tertinggi di Kaukasus Utara. Bahkan, pada tahun 2024 saja, jumlah aktivitas ilegal dan konsumsi listrik yang dicuri telah meningkat dua kali lipat.Vyacheslav Afanasyev dari Southern Unified Energy System menyoroti gardu listrik kini banyak yang mengalami kelebihan beban, padahal sebelumnya masih berada di bawah kapasitas penuh. Menurutnya, situasi ini merupakan tanda jelas keberadaan penambang ilegal.Dagestan saat ini sudah memberlakukan larangan penambangan kripto selama musim dingin hingga 2031. Namun, pemerintah mempertimbangkan untuk memperluas larangan ini secara nasional atau memperberat sanksi bagi pelanggar.Beberapa regulator mengusulkan agar hukuman pidana diberlakukan bagi mereka yang dengan sengaja melanggar aturan penambangan kripto, bukan hanya denda ringan seperti sekarang.Sementara itu, wilayah lain di Rusia yang memiliki kapasitas listrik berlebih justru didorong untuk menerima penambang legal, asalkan sesuai aturan. Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Strategi Baru Rusia Bongkar Tambang Kripto Ilegal di Tengah Krisis Listrik

Tag:Breaking News