JAKARTA, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan melantik Direktur Jenderal Pajak dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai pada Jumat (22/5/2025) pagi.
Pelantikan juga mencakup sejumlah direktur jenderal lainnya di lingkungan Kementerian Keuangan.
“Betul (acara pelantikan dilaksanakan Jumat pagi),” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro saat dikonfirmasi, Kamis (22/5/2025).
Baca juga: Dirjen Bea Cukai Baru Diharapkan Mampu Persempit Celah Masuk Barang Ilegal
Menurut Deni, pelantikan akan dilakukan terhadap seluruh dirjen, baik yang tetap, rotasi, maupun pengganti baru.
“Semua (dirjen di Kemenkeu akan dilantik besok). Tetap dan baru dilantik semua. Ada yang tetap, ada yang rotasi, ada yang baru,” ucapnya.
Pelantikan berlangsung tertutup sekitar pukul 09.30 WIB di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta. Setelah itu, Kemenkeu akan menggelar konferensi pers Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara KiTa (APBN KiTa).
“Untuk acara pelantikan, kita sediakan live stream dan ruangan, sedangkan untuk tanya jawabnya bisa dilakukan saat preskon APBN setelahnya,” ujar Deni.
Saat ditanya soal nama-nama yang akan mengisi posisi baru, Deni enggan memberi kepastian.
“Besok lihat saja ya,” jawabnya singkat.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan mengganti Direktur Jenderal Pajak dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Baca juga: Bakal Jadi Dirjen Bea Cukai, Ini Profil Letjen TNI Djaka Budi Utama
Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama disebut-sebut akan mengisi dua jabatan penting itu. Keduanya dipanggil ke Istana Kepresidenan pada Selasa (20/5/2025).
Bimo diperkirakan menggantikan Suryo Utomo sebagai Dirjen Pajak. Sementara Djaka menggantikan Askolani sebagai Dirjen Bea dan Cukai.
Saat ini Bimo menjabat Sekretaris Deputi bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Sementara Djaka adalah Letnan Jenderal TNI aktif dan menjabat Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN).
Selain itu, posisi Dirjen Anggaran Kemenkeu juga masih kosong. Jabatan ini ditinggalkan Isa Rachmatarwata yang kini menjadi tersangka kasus korupsi PT Jiwasraya (Persero).
