Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani baru-baru ini menghadiri pertemuan dengan Chairman of the Board Freeport McMoRan, Richard C. Adkerson dan President & CEO Freeport McMoRan, Kathleen L. Quirk.Pengalaman tersebut dibagikan Sri Mulyani melalui postingan di akun Instagram pribadinya @smindrawati, pada Kamis, 22 Mei 2025. Sri Mulyani membahas berbagai topik dalam pertemuannya dengan kedua bos Freeport itu, salah satunya terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 hingga kebijakan tarif resiprokal atau tarif timbal balik yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.”Selain berbicara mengenai Freeport, kami juga berbincang tentang hal lainnya; kesibukan menjelang persiapan perancangan APBN 2026, situasi perekonomian Indonesia yang relatif cukup stabil dalam kondisi lingkungan global yang penuh tekanan, serta kebijakan tarif resiprokal AS dan bagaimana cara Indonesia meresponsnya melalui proses negosiasi yang dipersiapkan secara baik,” tulis Sri Mulyani, dikutip Jumat (23/5/2025)..”Diskusi yang cukup padat, namun juga menarik,” ujar dia.Menkeu lebih lanjut mengatakan, Kathleen baru tiba pekan lalu di Indonesia. Adapun salah satu tujuan dari kunjungannya adalah meninjau pabrik smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur. Kathleen, Sri Mulyani menyebut, berharap Freeport dapat meningkatkan kapasitas produksi di akhir tahun setelah menyelesaikan reparasi.”Semoga di lain kesempatan, kami bisa berdiskusi lebih banyak. Thank you for coming, Richard and Kathleen,” ujar Sri Mulyani.Diwartakan sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan perbaikan pabrik pengolahan (smelter) tembaga di Gresik akan rampung bulan ini. Seperti diketahui, smelter tembaga tersebut sempat mengalami kebakaran pada Oktober 2024 lalu.Kabar itu disampaikan Bahlil usai menerima kunjungan pimpinan PT Freeport Indonesia (PTFI) di kantor Kementerian ESDM pekan ini. Bahlil menyebut, Freeport telah mempercepat target operasional smelter di Gresik menjadi Juni 2025, dari sebelumnya September 2025.”Freeport kemarin mereka melaporkan kepada saya bahwa smelter mereka yang tadinya selesai di bulan September, itu bulan ini sudah selesai,” ungkap Bahlil kepada media di ICE BSD City, Tangerang, dikutip Jumat (23/5/2025).Menteri ESDM juga mengungkapkan, Freeport sudah memulai operasional smelter, namun aktivitas tersebut membutuhkan waktu setidaknya 2-3 minggu untuk berjalan penuh.”Sekarang sudah mulai pemanasan, tapi tungkunya itu butuh 2-3 minggu. Jadi mulai masuk bahan konsentratnya di bulan Juni,” bebernya.Sementara itu, Bahlil mengatakan bahwa pertemuannya dengan Freeport Indonesia belum membahas terkait perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI yang berakhir pada tahun 2041.
Sri Mulyani Bertemu 2 Bos Freeport, Ini Isu yang Dibahas

Tag:Breaking News