JAKARTA, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang merupakan organisasi sayap Partai Golkar membantah adanya musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) partai berlambang pohon beringin itu.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI, Ahmadi Noor Supit mengatakan bahwa Partai Golkar sudah lelah terpecah-pecah. SOKSI disebutnya akan berada di garis depan untuk mengutamakan persatuan di Partai Golkar.
“Enggak ada itu (munaslub Partai Golkar),” tegas Supit usai pembukaan Rapimnas SOKSI di Jakarta, Selasa (19/5/2025) malam.
“Kita capek sekali di Partai Golkar karena kita tercerai-berai. Saya kira sudah waktunya, tidak ada lagi kita untuk berpikir untuk bercerai-berai dan SOKSI akan berada di depan untuk menyatukan itu,” sambungnya.
Baca juga: Gibran Tak Berpartai, Golkar Terbuka
Ia meyakini potensi kekuatan Partai Golkar bersatu dalam kepemimpinan Bahlil Lahadalia selaku ketua umum.
Bahlil dinilainya sebagai sosok yang luar biasa, karena mampu menyatukan setiap elemen di internal partai berlambang pohon beringin itu.
“Menurut kita semua di SOKSI, beliau adalah luar biasa mencoba menyatukan semua yang tadinya tercerai-berai,” ungkap Supit.
Sebelumnya pada Agustus 2024, Partai Golkar diterpa isu munaslub yang saat itu masih dipimpin oleh Airlangga Hartarto.
Isu munaslub berhembus karena Airlangga yang disebut melobi sejumlah pengurus DPD dan ormas Partai Golkar agar mendapat dukungan sebagai ketua umum periode berikutnya. Manuver tersebut disebut dilakukan Airlangga sejak Juni 2024.
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar saat itu, Ridwan Hisjam mengungkapkan, ada tiga kelompok yang mendorong dilangsungkannya Munaslub Partai Golkar. Namun, ia enggan mengungkap tiga kelompok tersebut.
Baca juga: Goda Emil Dardak Masuk Golkar, Bahlil: Itu Guyon Saja
Namun setelah itu, Airlangga menyatakan mundur dari posisi Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu (10/8/2024) malam dan diumumkan pada Minggu (11/8/2024).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengungkapkan, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan segera berlangsung.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar,” ujar Airlangga dalam video yang diterima Kompas.com, Minggu (11/8/2024).
Setelah mundurnya Airlangga, Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar yang digelar pada 20-21 Agustus 2024. Hingga akhirnya, Bahlil Lahadalia diputuskan secara resmi menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029.