Jakarta Saham Chandra Daya Investasi (CDIA) akan segera diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan resmi mengumumkan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 12.482.937.500 lembar yang bernilai nominal Rp 100 per saham.Besaran saham yang diterbitkan itu setara 1 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Harga penawaran yakni pada rentang 170-190 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya RP 2,37 triliun dari IPO.Dengan IPO ini, Chandra Daya Investasi akan menjadi emiten ketiga di BEI milik Prajogo Pangestu yang IPO dalam 3 tahun terakhir, menyusul Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) yang telah melantai sejak Maret 2023 dan Barito Renewables Energy (BREN) yang telah melantai sejak Oktober 2023.Dalam IPO tersebut, Chandra Daya Investasi menggandeng enam penjamin pelaksana emisi efek, yakni BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Henan Putihrai Sekuritas, OCBC Sekuritas Indonesia, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.Namun penunjukkan ini bersifat sementara. Perusahaan membuka peluang bertambahnya penjamin emisi efek lainnya yang akan ditentukan kemudian. Sekitar Rp 871,76 miliar dari dana hasil IPO akan digunakan oleh Perseroan untuk menambah modal ke anak usaha di bidang logistik, yaitu PT Cipta Selera Investindo (CSI) dan PT Multi Integrasi Logistik (MIM).Dana yang diterima CSI akan dialirkan sebagian ke PT Cakra Manunggal Indonesia (CMI) dalam bentuk penyetoran modal, sedangkan sisanya dipakai untuk membeli kapal dan membiayai operasional. Sementara itu, dana yang diterima CMI dan MIM juga akan digunakan untuk pembelian kapal dan operasional perusahaan.Selain itu, sekitar Rp 1,5 miliar akan disalurkan Perseroan ke anak usaha di sektor pelabuhan dan penyimpanan, yaitu PT Cipta Selera Pelabuhan (CSP). Seluruh dana ini akan diteruskan CSP ke PT Cakra Cipta Pelabuhan (CCP) dalam bentuk penyertaan modal.Dana yang diterima CCP akan dimanfaatkan untuk membangun tangki penyimpanan, pipa saluran ethylene, dan fasilitas pendukung lainnya. Kinerja keuangan perusahaan melonjak drastis sepanjang 2024. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat mencapai USD 30,63 juta, melonjak tajam dari hanya USD 180,26 ribu pada akhir 2023. Dengan demikian, laba bersih perusahaan untuk pemilik saham mayoritas tumbuh hingga 16.900%.Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar 34,96%, dari USD 75,77 juta menjadi USD 102,25 juta. Namun yang paling mencolok adalah pendapatan keuangan yang naik lebih dari 17 kali lipat, dari USD 1,11 juta pada kahir 2023 menjadi USD 20,51 juta pada kahir 2024, memberi dorongan besar terhadap profitabilitas perusahaan.Laba tahun berjalan hinga akhir 2024 secara keseluruhan tercatat USD 32,69 juta, meningkat signifikan dibandingkan USD 1,89 juta pada akhir 2023. Dari jumlah tersebut, sekitar 94% atau USD 30,63 juta merupakan bagian pemilik entitas induk, sedangkan sisanya USD 2,06 juta menjadi hak kepentingan non-pengendali.Jadwal IPO:Masa Penawaran Awal: 19 – 24 Juni 2025Tanggal Penjatahan: 26 Juni 2025Tanggal Efektif dari OJK: 30 Juni 2025Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 2 Juli 2025Masa Penawaran Umum Perdana: 2 – 4 Juli 2025Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (Listing): 8 Juli 2025
Siap-Siap, Saham CDIA Segera Listing di Bursa

Tag:Breaking News