Home / Health Info / Siap Hadapi Era AI dan Digitalisasi, Ini Strategi Pemerintah Menuju Indonesia Emas 2045

Siap Hadapi Era AI dan Digitalisasi, Ini Strategi Pemerintah Menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta – Transformasi digital tak lagi sekadar tren, melainkan keniscayaan. Dalam lintasan cepat menuju Indonesia Emas 2045, pemerintah menyadari bahwa kesiapan menghadapi era kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi menjadi salah satu kunci utama pembangunan berkelanjutan. Tak hanya soal infrastruktur teknologi, tapi juga kesiapan sumber daya manusia yang adaptif, kritis, dan visioner.Pesan ini menjadi sorotan utama Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Sekretaris Utama BKKBN Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin., Ph.D, dalam sarasehan bersama remaja GenRe dan penyuluh KB di Pendopo Sipanji, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (13/06/2025), menjelang peringatan Hari Keluarga Nasional.“Cita-cita Indonesia Emas 2045 tak akan tercapai tanpa kesiapan generasi muda menghadapi perubahan zaman, termasuk revolusi digital dan AI yang terus berkembang sangat cepat,” ungkap Prof. Budi melalui keterangan tertulis. Di tengah arus transformasi digital, AI hadir sebagai inovasi besar dengan dampak luas. Ia mampu mempercepat analisis data, produksi, hingga pelayanan publik. Namun, di sisi lain, jika tidak dikendalikan secara bijak, AI juga bisa melemahkan daya pikir manusia.“Teknologi, termasuk AI, punya potensi luar biasa. Tapi kalau terlalu bergantung, kita bisa kehilangan daya gerak alami dan kemampuan berpikir intuitif,” ujar Prof. Budi mengingatkan.Dalam konteks ini, Prof. Budi menekankan pentingnya menyusun peta jalan strategis di semua tingkatan pemerintahan—mulai dari pusat hingga daerah. Menurutnya, pemerintah daerah perlu memetakan jenis-jenis pekerjaan masa depan serta menyiapkan generasi muda dengan kompetensi yang relevan.“Setiap daerah harus mulai menyusun strategi transformasi digitalnya sendiri. Jangan sampai kita terus mengandalkan keterampilan lama yang sudah tidak relevan,” tambahnya. Strategi besar pemerintah bukan hanya soal mengadopsi teknologi, tetapi juga membentuk karakter dan pola pikir generasi muda. Menurut Prof. Budi, nilai hidup yang terencana dan adaptif perlu ditanamkan sejak dini.“Generasi muda bukan sekadar penonton, mereka adalah aktor utama perubahan. Kita harus membentuk generasi yang punya visi, mampu berpikir ke depan, dan tidak gagap teknologi,” tegasnya.  Pemerintah, menurut Prof. Budi, saat ini tengah menyusun grand design pembangunan keberlanjutan yang tidak meninggalkan satu pun kelompok masyarakat. Tujuannya, agar proses transformasi digital ini tidak justru memperlebar kesenjangan.Pentingnya kolaborasi lintas sektor juga menjadi bagian dari strategi besar ini. Keterlibatan komunitas, keluarga, dan sektor pendidikan diyakini mampu memperkuat kesiapan Indonesia menghadapi tantangan teknologi yang makin kompleks. Dalam kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Banyumas, Djoko Setiyono, S.Sos., CGCAE, mewakili Bupati Banyumas, turut menggarisbawahi peran strategis Forum GenRe (Generasi Berencana).“Forum GenRe sangat relevan dengan tantangan zaman. Ini wadah penting untuk mempersiapkan remaja kita agar tumbuh secara optimal, baik secara fisik maupun spiritual,” kata Djoko.Pemerintah Kabupaten Banyumas juga menaruh perhatian pada pentingnya literasi digital dan keterlibatan remaja dalam isu-isu sosial dan lingkungan.“Tantangan kita bukan hanya AI, tapi juga integrasi teknologi seperti Internet of Things (IoT), yang bahkan akan memasuki versi keenam. Kita perlu remaja yang melek teknologi sekaligus peka terhadap lingkungan sosial,” tambahnya. Indonesia Emas 2045 bukan sekadar impian, melainkan target yang memerlukan strategi konkret dan sinergi nasional. Pemerintah menekankan bahwa keberhasilan transformasi digital sangat bergantung pada manusia—bukan teknologinya semata.Dengan membekali generasi muda melalui pendidikan yang relevan, peningkatan literasi digital, dan pemahaman risiko serta peluang teknologi, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di kancah global dalam era baru digital. 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *