Kanker paru-paru merupakan penyebab kematian terbesar di dunia akibat kanker pada tahun 2024.
Organisasai Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun tersebut mencatat, terdapat 20 juta kasus kanker baru di dunia dan jumlah kematian sebesar 9,7 juta kasus.
Dari total kematian akibat kanker, kanker paru-paru tercatat sebagai kasus terbanyak sebesar 12,4 persen.
Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat sekitar 34.000 kasus kanker paru setiap tahunnya.
Pada tahun 2023, kematian akibat kanker paru di Indonesia mencapai 88 persen dari kasus temuan. Jumlah itu setara dengan 30.000 hingga 31.000 kasus.
Kanker paru bukan hanya dialami perokok aktif maupun pasif melainkan juga mudah menyarang para pekerja di industri.
Mereka yang bekerja dengan asbes, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard, hingga paparan oven arang juga mudah terkena kanker.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Paru-paru di Kulit yang Jarang Disadari, Apa Saja?
Dilansir dari Antara, angka kematian yang tinggi akibat kanker paru disebabkan terlambatnya deteksi dan penanganan pada pasien.
Dengan kerapnya kasus kanker paru yang terlambat terdeteksi, Anda bisa mencoba mengenali gejala-gejala yang mungkin timbul tanpa disadari.
“Pada banyak kasus, kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala apa pun hingga kanker menyebar ke bagian tubuh lain,” bunyi keterangan yang dikutip dari lama American Cancer Society.
Meskipun demikian, ada gejala umum yang bisa dirasakan oleh penderita kanker stadium awal.
“Namun, beberapa orang sudah mengalami gejala meskipun kanker masih dalam tahap awal,” lanjut keterangan tersebut.
Lantas, apa saja gejala kanker paru yang dapat dirasakan pada tahap awal?
Menurut American Cancer Society, seseorang dapat merasakan tanda-tanda umum ketika menderita kanker paru.
Selain gejala di atas, Cancer Center juga menyebutkan gejala kanker yang jarang terjadi seperti:
Baca juga: Ciri-ciri Batuk akibat Kanker Paru, Apa Saja?
