Home / REGIONAL / Seno, Sapi Kurban Prabowo asal Gunungkidul, Mandi dan Makan Buah Setiap Hari

Seno, Sapi Kurban Prabowo asal Gunungkidul, Mandi dan Makan Buah Setiap Hari

YOGYAKARTA, Suraya, petani asal Padukuhan Tempuran Wetan, Kalurahan Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, DIY, tak menyangka seekor sapi yang ia pelihara sejak lahir akan dibeli oleh Presiden Prabowo Subianto untuk hewan kurban.

“Senang sekali bisa dibeli presiden, padahal saya tidak menawarkan. Kebetulan kandang saya terletak di pinggir jalan, dan ada petugas dari dinas yang datang,” kata Suraya saat ditemui di rumahnya, Jumat (23/5/2025).

Sapi jantan berwarna putih bersih itu bernama Seno, jenis peranakan ongole (PO), dan kini berumur 3,5 tahun. Suraya menyebut ia merawat Seno sejak masih dalam kandungan induknya.

“Nama Seno diberikan oleh petugas yang memberikan vaksin beberapa waktu lalu,” ujar Suraya.

Baca juga: Bawor Sapi Kurban Prabowo: Dikarantina di Kaki Gunung, Pemilik pun Tak Berani Masuk Kandang

Seno sebenarnya belum diniatkan untuk dijual, karena Suraya ingin menunggu hingga bobotnya mencapai 1 ton.

Namun, sapi tersebut terpilih menjadi salah satu kandidat dari tujuh sapi yang diajukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul ke istana.

“Masih nunggu setahun lagi, tetapi mau dibeli Pak Presiden, ya sudah dikasih saja,” ujarnya sambil tersenyum.

Seno akhirnya dibeli Presiden Prabowo seharga Rp 70 juta, lebih tinggi dibanding tawaran sebelumnya yang hanya berkisar Rp 61–65 juta.

Sapi yang memiliki tinggi melebihi tubuh Suraya itu terakhir ditimbang dua minggu lalu dengan bobot 860 kilogram.

Namun Suraya yakin bobotnya sudah bertambah karena porsi makan ditingkatkan.

“Setelah dibeli Pak Presiden, makannya saya tambah,” ucapnya.

Suraya memperlakukan Seno layaknya anggota keluarga. Ia memandikan sapi itu setiap hari, bahkan sebelum dirinya sendiri mandi.

Untuk pakan, ia memberikan polar, rumput, damen (batang padi), dan buah pepaya setiap pagi.

“Sebelum saya mandi, ini (sapi Seno) sudah mandi duluan,” ujarnya.

Baca juga: Sapi Kurban Prabowo di Babel: Dijaga Nonstop, Diberi Singkong dan Sagu

Ia juga menghindari pemberian ampas tahu karena efek penggemukannya dianggap hanya sementara jika tidak rutin.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *