JAKARTA, Penulisan ulang sejarah nasional akan memuat perbaikan terhadap narasi pemberontakan Madiun 1948, sejarah yang sempat disinggung Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
“Akan diperbaiki, insyaallah. Kita akan memberikan masukan ke sejarawan yang menulis bab tersebut,” kata satu dari tiga editor umum penulisan sejarah nasional Indonesia, Profesor Singgih Tri Sulistiyono, kepada Kompas.com, Senin (19/5/2025).
Baca juga: Tim Penulis Jamin Sejarah Versi Baru Nanti Bisa Dikritik-Bukan Propaganda
Lazim dipahami, peristiwa Madiun 1948 adalah pemberontakan dari kubu komunis yang tergabung dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) dengan pemimpin Munawar Musso dari PKI.
“Peristiwa Madiun ’48 adalah konflik antara Pemerintah dengan FDR yang dipimpin Musso, ingin mendirikan Republik Soviet Indonesia. Sejarawan melihat fakta dalam konteksnya,” kata Singgih.
Baca juga: Legislator PDI-P Khawatirkan Desoekarnoisasi Lewat Penulisan Ulang Sejarah
Musso yang baru pulang dari Uni Soviet kemudian masuk kembali ke Indonesia yang belum lama memprokamirkan diri menjadi negara merdeka, sedangkan Belanda masih bercokol di mana-mana.
Pada konteks itulah, menurut Singgih, Prabowo menilai ada peranan Belanda. Musso bisa masuk kembali ke Indonesia karena Belanda memberi akses masuk untuk Musso.
“Yang dibicarakan Pak Prabowo adalah konteksnya bahwa mungkin sesungguhnya munculnya perlawanan PKI yang dipimpin Musso di Madiun barangkali tidak luput dari skenario intelijen Belanda yang memang sengaja memberikan peluang kepada Musso kembali dari Soviet ke wilayah Republik. Kan nggak mungkin Musso bisa sampai ke Indonesia bila semua lapangan terbang dikuasai Belanda,” tutur Singgih.
Baca juga: Komisi X Mengaku Tak Tahu Detail Penulisan Ulang Sejarah oleh Pemerintah
Hasil penulisan ulang sejarah nasional Indonesia akan dirilis pada 17 Agustus 2025 nanti, bertepatan dengan 80 tahun kemerdekaan RI.
Soal “Madiun Affair”, Prabowo Subianto sempat mengulas singkat saat dia berbicara di sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, 5 Mei 2025 lalu. Menurutnya, pemberontakan Madiun 1948 adalah buah campur tangan asing.
Baca juga: Prabowo Ulas Sejarah Cawe-cawe Asing: Madiun 1948, DI/TII, Snouck Hurgronje
“Peristiwa Madiun, seolah-olah itu komunis. Ternyata yang membawa Musso, Semaoen, semua itu adalah Belanda,” ujar Prabowo saat itu.
“Difasilitasi oleh Belanda. Belanda kuasai Batavia. Semua lapangan terbang dikuasai. Bagaimana dia bisa sampai Madiun?” kata Prabowo.