Home / NEWS / Sekolah Rakyat Akan Gunakan Face Recognition untuk Absensi di Kelas

Sekolah Rakyat Akan Gunakan Face Recognition untuk Absensi di Kelas

JAKARTA, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh menyatakan, sistem absensi kelas di Sekolah Rakyat akan menggunakan teknologi pengenalan wajah (face recognition).

Nuh mengatakan, Sekolah Rakyat tidak hanya menyasar pemerataan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, tetapi juga mengusung pendekatan modern berbasis teknologi.

“Misalkan saja, anak masuk ke kelas itu sudah tidak lagi pakai absen yang daftar buku. Sudah cukup pakai face recognition. Atau minimal pakai fingerprint,” kata Nuh di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Mantan Menteri Pendidikan Nasional ini menyebutkan, digitalisasi menjadi fondasi utama dalam pengelolaan Sekolah Rakyat.

Baca juga: Prabowo Akan Resmikan Sekolah Rakyat pada Juli 2025

Alasannya, pelajar yang akan bersekolah di Sekolah Rakyat merupakan generasi digital native sehingga ekosistem pembelajaran pun harus disesuaikan dengan zaman.

“Eranya era digital. Kulturnya juga kultur digital. Maka seluruh infrastruktur harus mendukung pembelajaran digital,” kata Nuh.

“Semua sistem manajemen di sekolah ini digital-based,” ujar dia melanjutkan.

Nuh melanjutkan, kendati Sekolah Rakyat diperuntukkan untuk pelajar dari golongan miskin, bukan berarti mereka tidak berhak mendapatkan fasilitas modern.

Baca juga: Menteri Dody Pastikan 65 Sekolah Rakyat Siap Rampung Awal Juli 2025

“Jangan punya mindset bahwa karena ini anak-anak tidak mampu, ya seadanya saja. Tidak,” kata Nuh.

“Justru karena kita ingin memuliakan, maka kita siapkan yang terbaik, yang modern,” ujar dia.

Selain teknologi absensi, Sekolah Rakyat juga akan dilengkapi dengan learning management system, yaitu kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman, serta materi pembelajaran yang siap digunakan sejak hari pertama.

Menurut rencana, Sekolah Rakyat akan beroperasi mulai Juli 2025 dan akan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. 

Baca juga: Prabowo Ingin Bangun 200 Sekolah Rakyat, Ditanggung APBN dan Swasta

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menambahkan bahwa saat ini terdapat 65 titik yang telah dinyatakan layak oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Lokasi-lokasi tersebut sedang dalam tahap renovasi dan diperkirakan mampu menampung sekitar 6.800 siswa.

“Kalau ditambah dengan 35 titik lainnya yang sedang diverifikasi, potensi totalnya bisa lebih dari 10.000 siswa. Tapi yang sudah pasti siap beroperasi adalah 65 titik tersebut,” kata Gus Ipul.

Baca juga: Mensos Sebut Bakal Ada Pelatihan Kompetensi untuk Calon Guru Sekolah Rakyat

Ia mengeklaim, antusiasme masyarakat terhadap Sekolah Rakyat juga cukup tinggi.

Dari 65 titik yang tersedia, tercatat lebih dari 9.000 pendaftar meskipun kapasitas hanya sekitar 6.800 siswa.

“Kami terus bekerja keras bersama Kementerian PUPR untuk memastikan target 100 titik bisa tercapai pada Juli mendatang. Mohon doanya,” kata Gus Ipul.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *