Yogyakarta – Kertas linting telah menjadi bagian dari budaya merokok di Indonesia. Masuknya kertas linting ke Indonesia tidak terlepas dari jaringan perdagangan global yang membawa tembakau dan kertas rokok dari berbagai belahan dunia.Mengutip dari berbagai sumber, kertas linting tiba di Indonesia sekitar abad ke-16 hingga ke-17. Material ini diperkenalkan oleh pedagang Portugis dan Spanyol yang berlayar ke Maluku untuk mencari rempah-rempah.Awalnya, kertas khusus untuk merokok pertama kali muncul di Spanyol pada abad ke-16. Para penjelajah Eropa menggunakan kertas tipis untuk membungkus tembakau sebagai alternatif pipa rokok.Teknik ini kemudian menyebar ke berbagai wilayah melalui jalur perdagangan. Produksi kertas linting komersial di Eropa mulai berkembang pesat pada abad ke-19.Perusahaan-perusahaan seperti Zig-Zag dari Perancis memulai produksi massal kertas rokok dengan merek dagang pada tahun 1855. Inovasi ini turut memengaruhi perkembangan industri rokok di berbagai belahan dunia.Bersamaan dengan itu, mereka juga memperkenalkan tembakau dan cara mengonsumsinya dengan kertas linting. Jalur perdagangan VOC juga berperan dalam penyebaran kertas linting. Pelabuhan-pelabuhan utama seperti Batavia (Jakarta) dan Surabaya menjadi titik distribusi berbagai barang dagangan, termasuk tembakau dan kertas rokok dari Eropa. Masyarakat Nusantara mengadaptasi penggunaan kertas linting dengan gaya lokal.Berbeda dengan Eropa yang menggunakan kertas putih, di Indonesia berkembang penggunaan kertas dari bahan lain seperti daun jagung atau klobot sebagai pembungkus tembakau. Kebiasaan melinting rokok di Jawa menjadi keterampilan yang umum dikuasai oleh kaum pria.Pada awal abad ke-20, perusahaan-perusahaan Eropa mulai memasarkan kertas linting bermerek di Hindia Belanda. Produk-produk seperti Rizla dan Zig-Zag menjadi populer di kalangan masyarakat urban.Setelah kemerdekaan, impor kertas linting sempat terhambat sebelum akhirnya kembali normal pada tahun 1970-an. Saat ini, produk kertas linting tersedia dalam berbagai varian, mulai dari yang tanpa filter hingga yang telah dilengkapi dengan filter kertas.Penulis: Ade Yofi Faidzun
Sejarah Kertas Linting Masuk ke Indonesia

Tag:Breaking News