JAKARTA, Schneider Electric™ meluncurkan produk manajemen energi terbaru, MCSeT with EvoPacT pada Selasa (27/5/2025).
EVP Power Systems Schneider Electric Melton Chang mengatakan, perangkat ini dirancang untuk menghadirkan solusi manajemen energi yang lebih efisien dan berkelanjutan untuk menjawab kebutuhan industri modern yang semakin berkembang.
“Peluncuran MCSeT with EvoPacT menandai tonggak penting dalam komitmen kami terhadap keberlanjutan dan inovasi,” ujar Melton saat peluncuran di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa.
“Kami bangga dapat menghadirkan solusi yang tidak hanya membantu meningkatkan masa pakai dan meningkatkan keselamatan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan jejak karbon pelanggan kami melalui penghematan material dan minimnya kebutuhan pemeliharaan,” jelasnya.
Baca juga: Schneider Electric: Indonesia, Kekuatan Baru AI dan Data Center di Asia Tenggara
MCSeT diproduksi di fasilitas produksi Schneider Electric di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Lokasi ini pun menjadi pusat produksi global pertama untuk MCSeT with EvoPacT.
Melton bilang, melalui fasilitas produksi tersebut, pemenuhan pesanan akan dilakukan baik untuk pasar domestik maupun internasional.
“Juga menegaskan peran strategis Indonesia dalam mendukung pengembangan infrastruktur energi yang lebih cerdas dan terhubung secara global,” tuturnya.
Baca juga: Transformasi Digital Green Industry, INACO dan Schneider Electric Jalin Kerja Sama
Sementara itu, President Director Indonesia & Timor Leste Schneider Electric, Martin Setiawan mengatakan transformasi sistem kelistrikan membutuhkan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan lokal.
Namun, inovasi harus mampu diimplementasikan secara nyata.
“Peluncuran MCSeT with EvoPacT menjadi bagian dari komitmen kami untuk mendukung modernisasi infrastruktur distribusi listrik di Indonesia melalui teknologi yang cerdas, aman, dan terhubung secara digital,” ungkapnya.
“Produk ini dikembangkan dan diproduksi secara lokal sebagai wujud kepercayaan kami terhadap kapabilitas industri dalam negeri, sekaligus langkah strategis untuk memastikan kesiapan Indonesia menuju sistem kelistrikan yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” tutur Martin.