Jakarta – Saham Boeing ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 12 Juni 2025. Penurunan ini terjadi setelah salah satu pesawat 787-8 Dreamliner yang dioperasikan Air India jatuh di dekat Ahmedabad, India.Mengutip data Google Finance, saham Boeing ditutup melemah 4,79 persen menjadi USD 203,75. Saham Boeing berada di level tertinggi USD 206,34 dan terendah USD 201,28. Adapun kapitalisasi pasar saham Boeing berada di level USD 153,63 miliar.Melansir Yahoo Finance, pesawat yang sedang melakukan penerbangan dari Bandara Ahmedabad menuju Bandara Gatwick London tersebut jatuh tak lama setelah lepas landas dan membawa 242 orang di dalamnya. Berdasarkan informasi dari situs pelacakan penerbangan FlightRadar24, pesawat ini dikirimkan ke Air India pada 2014.Dari total penumpang, pihak Air India mengonfirmasi bahwa 241 orang meninggal dunia, sementara satu orang selamat dan saat ini tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit.“Belasungkawa terdalam kami sampaikan kepada orang-orang terkasih dari penumpang dan awak pesawat Air India Penerbangan 171, serta semua orang yang terkena dampak di Ahmedabad,” kata CEO Boeing Kelly Ortberg dalam sebuah pernyataan.Ortberg juga menambahkan Boeing akan mendukung proses investigasi yang kini dipimpin oleh otoritas India. Kelly mengatakan tim Boeing siap mendukung penyelidikan yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India.Insiden ini menjadi kecelakaan fatal pertama yang melibatkan tipe Boeing 787 Dreamliner sejak pesawat tersebut diperkenalkan pada tahun 2011. Kecelakaan ini menjadi pukulan berat bagi Boeing yang baru saja menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah menghadapi berbagai krisis keselamatan dalam beberapa tahun terakhir.Sebelum tragedi ini, saham Boeing mencatatkan kenaikan lebih dari 20% sejak awal tahun karena sentimen positif terhadap perubahan manajemen dan perbaikan proses produksi pasca insiden “penutup pintu” yang terjadi pada pesawat Alaska Airlines (ALK) tahun lalu. Insiden tersebut sempat memicu serangkaian gugatan hukum, investigasi otoritas federal, serta restrukturisasi kepemimpinan di tubuh perusahaan.Tak hanya itu, reputasi Boeing sebelumnya juga sempat terguncang hebat akibat dua kecelakaan besar yang melibatkan pesawat 737 Max 8, yakni penerbangan Lion Air pada 2018 dan Ethiopian Airlines 302 pada 2019. Kedua kecelakaan tersebut mengungkap kelemahan serius dalam perangkat lunak pesawat dan menyebabkan pelarangan terbang global selama hampir dua tahun. Kini, potensi pengawasan ulang dari regulator diperkirakan akan berdampak pada proses produksi dan pengiriman pesawat. Hal ini juga disoroti oleh Edward Jones, lembaga riset yang mengeluarkan peringkat “Hold” untuk saham Boeing.“Meskipun keterlambatan pengiriman mungkin terjadi, Boeing mempertahankan buku pesanan yang kuat, dan kami pikir pembatalan pesanan yang signifikan tidak mungkin terjadi mengingat waktu tunggu yang lama di pesaing utama Boeing,” tulis analis industri senior Edward Jones, Jeff Windau.Namun demikian, para analis memperkirakan bahwa dampak keuangan jangka pendek bisa terasa, terutama jika proses investigasi menimbulkan implikasi tambahan terhadap operasional Boeing.
Saham Boeing Ditutup Melemah Setelah Kecelakaan Pesawat Air India

Tag:Breaking News