Home / Jawa Barat / Saat Kopi Lereng Gunung Ciremai Tembus Pasar Internasional

Saat Kopi Lereng Gunung Ciremai Tembus Pasar Internasional

Cirebon – Kopi lereng Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan maupun Majalengka Jawa Barat menjadi salah satu komoditas yang memiliki potensi untuk dipasarkan hingga ke mancanegara.Sejumlah pelaku UMKM di sektor kopi Kabupaten Kuningan dan Majalengka mendapat kesempatan berunjuk kemampuan dalam ajang World of Coffee Jakarta 2025 atau WoC di Jakarta International Center (JICC) beberapa hari lalu.Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Jajang Hermawan mengatakan, UMKM tersebut antara lain Destana Coffee, Kopi Lemahsugih, LJA Coffee, Thirty Des Coffee, Java Halu Coffee, Gunung Tilu, Frinsa, Malabar, Tenjo Bumi Kopi, dan Kopi Gunung Raja Cigalontang.”Melalui booth bertajuk Flavors of West Java, para pelaku UMKM ini berkesempatan untuk secara langsung memperkenalkan produk kopi terbaik mereka kepada pembeli internasional, roaster, eksportir, serta pelaku industri kopi global lainnya,” ujar Jajang, Selasa (20/5/2025).Ia mengatakan, keterlibatan UMKM Kopi tersebut menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan produk kopi unggulan daerah ke pangsa pasar internasional serta membuka peluang kemitraan global.Salah satu sorotan utama dari partisipasi ini adalah keterlibatan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Buana Ciremai komunitas petani dan pelaku usaha kopi dari Kabupaten Kuningan dan Majalengka yang telah memperoleh perlindungan Indikasi Geografis (IG).”Mereka menghadirkan kopi khas lereng Gunung Ciremai dan Cakrabuana melalui sesi cupping dan business matching,” sebut Jajang.Jajang menyebutkan, para buyer dari 28 negara berkunjung ke booth dalam pertemuan bisnis tersebut. Tercatat, nilai transaksi yang diproyeksikan berpotensi mencapai Rp7,5 miliar pada gelaran yang dihadiri lebih dari 10.000 pengunjung dari berbagai negara.Ia menyatakan, kehadiran MPIG Buana Ciremai dalam WoC Jakarta 2025 merupakan hasil dari program pembinaan berkelanjutan yang dilakukan oleh Bank Indonesia Cirebon.Pembinaan tersebut mencakup pelatihan budidaya dan pascapanen, peningkatan kualitas produk, penguatan kelembagaan, pendampingan sertifikasi IG, serta penyelarasan produk dengan standar ekspor melalui perbaikan desain kemasan dan labelisasi.”Bank Indonesia Cirebon juga secara aktif memfasilitasi UMKM untuk terhubung dengan platform digital dan e-commerce guna memperluas akses pasar serta mendorong daya saing yang berkelanjutan,” ujarnya.Melalui dukungan ini, Bank Indonesia Cirebon menargetkan agar kopi asal Gunung Ciremai dapat menembus rantai pasok internasional dan menjadi representasi baru kopi unggulan Indonesia di pasar global. Ia optimis, pendampingan terhadap MPIG Buana Ciremai kedepan akan terus diperkuat untuk mendorong transformasi UMKM menjadi pelaku usaha ekspor yang tangguh dan berdaya saing secara berkelanjutan.Diketahui, World of Coffee Jakarta 2025 sendiri merupakan pameran kopi berskala internasional pertama yang diadakan di Asia Tenggara. Ajang ini diikuti lebih dari 300 peserta pameran dari berbagai negara produsen kopi, pemilik kedai, importir, hingga institusi pendukung ekosistem kopi global.Sementara itu, pemilik Destana Coffee, Dadan menjelaskan bahwa kopi yang dipamerkan berasal dari jenis Arabika unggulan dengan proses pengolahan fullwash, natural, dan honey.”Yang dibawa cuma Arabika saja, prosesnya fullwash, natural, dan honey,” ungkap Dadan yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) Kabupaten Kuningan.Menurutnya, ajang World of Coffee 2025 bukan hanya sekadar pameran, tetapi juga menjadi ruang penting untuk memperkenalkan kekayaan kopi Indonesia ke mata dunia serta menjalin kolaborasi antara pelaku industri, pemerintah, dan mitra strategis global.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *