JAKARTA, Pakar telematika Roy Suryo masih meragukan keaslian dari ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan, Roy menilai bahwa penjelasan dari Bareskrim Polri adalah hal yang lucu.
“Bareskrim kemarin umumkannya (hasil pemeriksaan) juga lucu,” ujar Roy, saat menjadi narasumber di program Adisty on Point di YouTube Kompas TV, Jumat (23/5/2025).
Roy mengeklaim bahwa sampel ijazah Jokowi yang ditampilkan ke publik merupakan hasil fotokopi.
Baca juga: Pengamat: Pengadilan yang Berhak Putuskan Ijazah Jokowi Asli atau Palsu, Bukan Polisi
Bahkan, ijazah yang ditampilkan di layar saat konferensi pers di Bareskrim, Kamis (22/5/2025), sudah terlipat.
“Kemarin yang ditampilkan, digital juga, fotokopi lagi, di-scan, terus yang terlipat lagi. Jadi, yang sudah jelek banget,” kata Roy.
Ia mengatakan, sebelum pemeriksaan laboratorium forensik dimulai, polisi sempat mengkritik langkah Roy dan rekannya, Rismon Sianipar, yang melakukan penelitian digital forensik pada ijazah Jokowi.
Saat itu, pihak kepolisian disebutkan meragukan proses pemeriksaan secara digital forensik karena ijazah adalah dokumen berbentuk analog atau fisik.
Baca juga: Bareskrim Sebut Ijazah Jokowi Asli, Bahlil Nilai Tudingan Palsu Keterlaluan
Roy juga mempertanyakan alasan ijazah Jokowi yang dulu diantarkan oleh adik iparnya, Wahyudi Andrianto, kepada Bareskrim Polri, pada Jumat (9/5/2025) lalu.
Ijazah ini sudah dikembalikan bersamaan ketika Jokowi mendatangi Bareskrim Polri, pada Selasa (20/5/2025).
“Jangan buru-buru dikembalikan dong ijazahnya, pegang dulu, tunjukkan. Wartawan boleh motret. Wah, terbukalah,” tutur dia.
Tak hanya itu, Roy juga menyangsikan keaslian dari tiga ijazah yang menjadi pembanding dalam proses pemeriksaan Bareskrim Polri.
Menurut dia, berhubung identitas para pemilik ijazah tidak dibuka, dokumen tersebut juga bisa saja dipalsukan.
“Tiga (orang pemilik ijazah) itu kita tahu apa (identitasnya)? Itu bisa juga gerombolannya. Itu (bisa saja) cetak baru juga,” kata Roy.
Ia menilai seharusnya proses pemeriksaan oleh Bareskrim Polri ini dilakukan secara transparan.