Home / Peristiwa / Riuhnya Jemaah Haji Bongkar Lagi Koper di Bandara Jeddah Sebelum Pulang ke Indonesia

Riuhnya Jemaah Haji Bongkar Lagi Koper di Bandara Jeddah Sebelum Pulang ke Indonesia

Jeddah – Paviliun B2 Terminal Haji Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah kembali diramaikan jemaah haji Indonesia. Mereka adalah rombongan kelompok terbang (Kloter) 01 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-1) yang hendak kembali pulang ke Tanah Air.Satu per satu berbaris rapi menggeret koper kabin dan tentengan lainnya. Begitu tiba di ruang tunggu, staf maskapai segera mendekati mereka, mengingatkan kembali barang apa saja yang diperkenankan masuk ke dalam kabin pesawat.Secara umum, ada tiga barang saja yang diperkenankan dibawa ke kabin, yakni koper kabin kecil, tas serut, dan tas paspor. Namun, mayoritas jemaah haji membawa tentengan dengan ukuran lebih besar dari yang diperbolehkan.Petugas maskapai dengan sopan meminta mereka kembali membongkar bawaan, memilah mana yang jadi prioritas untuk dibawa pulang sebagai buah tangan maupun kenangan. Wajah jemaah haji yang awalnya semringah sontak kebingungan karena merasa tentengan yang dibawanya semuanya terlalu berharga untuk ditinggalkan.”Harus dibuang ya mbak?” tanya seorang ibu kepada saya, Rabu sore (11/6/2025).”Adik saya bilang asalkan plastik bisa kok dibawa ke pesawat,” kata jemaah haji itu lagi, seraya menyebut isinya adalah oleh-oleh makanan untuk keluarga dan kerabat di rumah. Saya hanya mengulang penjelasan pihak staf maskapai Saudia Airlines. Ketentuan itu mau tak mau harus diikuti jemaah. Ia membongkar kembali kopernya yang sudah padat berisi oleh-oleh.Dibantu petugas, sebagian barang akhirnya direlakan, seperti sekotak roti croissant yang sering jadi camilan jemaah Indonesia selama di Arab Saudi.Sebagian barang lainnya, seperti baju ihram, sengaja diselipkan di antara sarung koper dan koper. Tak pelak, kopernya menggembung depan belakang.Beda lagi cerita Jani, jemaah haji asal Harapan Indah Bekasi. Nenek berusia 87 tahun itu mengaku tak tahu apa saja yang dimasukkan ke dalam koper kabinnya sebelum dibongkar di bandara.Ternyata ada sabun cuci dan sampo saset serenteng dimasukkan ke dalamnya. Ada pula sandal jepit yang dipakainya selama berhaji. Belum lagi baju-baju lamanya yang berantakan.”Itu dibantuin temen juga masukinnya,” kata lansia yang tahun ini berhaji sendirian. Fenomena barang bawaan unik jemaah haji itu rupanya terjadi setiap kali fase kepulangan tiba. Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Bandara Ihsan Faisal menyebut, itu sebagai bentuk euforia alias kegembiraan luar biasa yang dirasakan para jemaah.”Makanya semua barang terkadang dia bawa, baik yang sifatnya sudah dipakai atau, mohon maaf, barang-barang yang mungkin di Indonesia pun sudah banyak,” katanya seraya menyebut kain ihram, sandal, toiletries, hingga kentang dan buah-buahan jadi bawaan unik jemaah sebagai buah tangan.”Kita hormati mereka tapi karena aturan juga, kita berikan penyuluhan pada para jemaah ya sekiranya itu mau diambil, ada skala prioritas,” imbuhnya lagi.  Dari sederet barang terlarang, ia secara khusus menyoroti air zamzam. Ia kembali menegaskan bahwa jemaah dilarang membawa air zamzam dalam kemasan apapun ke dalam koper kabin. Hal itu berdasarkan aturan maskapai dan juga demi keselamatan penerbangan.”Di bagasi itu kan aturannya tidak boleh (bawa cairan) lebih dari 100 ml ya. Ini kan tidak hanya mili, tapi literan,” katanya.Meski begitu, jemaah sudah disiapkan lima liter air zamzam yang dikirimkan terpisah ke embarkasi masing-masing. Jemaah bisa mengambilnya begitu tiba di Tanah Air.”Tapi ya namanya orang, kan ya dikasih lima liter kadang pengen nambah lagi. Alasannya banyak tamunya soalnya,” ucapnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *