Home / GLOBAL / Ribuan Massa Demo Tolak Wisatawan di Spanyol

Ribuan Massa Demo Tolak Wisatawan di Spanyol

BARCELONA, Ribuan warga Kepulauan Canaria, Spanyol, turun ke jalan pada Minggu (18/5/2025) untuk memprotes pariwisata massal yang dinilai semakin membebani kehidupan sehari-hari penduduk lokal. 

Dengan membawa slogan bertuliskan “Canaria punya batas,” para demonstran menuntut pemerintah mengambil tindakan nyata untuk membatasi jumlah wisatawan yang datang.

Aksi protes ini tak hanya berlangsung di pulau-pulau utama seperti Tenerife dan Gran Canaria, tetapi juga meluas ke beberapa kota di daratan utama Spanyol, seperti Barcelona dan Madrid.

Baca juga: Kepanikan Warga Spanyol-Portugal Saat Mati Listrik Total, ATM hingga RS Lumpuh

Warga menyuarakan keresahan tentang berbagai dampak negatif dari membeludaknya wisatawan, seperti melonjaknya harga perumahan, kemacetan lalu lintas, terbatasnya akses layanan kesehatan, hingga menipisnya sumber daya air.

“Pariwisata memang penting bagi ekonomi Kepulauan Canaria, tapi sekarang sudah sangat membludak,” ujar Juan Francisco Galindo, seorang manajer hotel di Tenerife. 

Ia menambahkan bahwa proyek hotel mewah yang direncanakan pemerintah lokal bahkan mengancam rumah ayahnya seluas 70 meter persegi untuk diambil alih paksa.

Menurut data resmi, lebih dari satu juta turis asing mengunjungi Kepulauan Canaria setiap bulan. 

Sementara itu, jumlah penduduk lokal hanya sekitar 2,2 juta jiwa, yang kemudian menciptakan ketimpangan besar dan membebani infrastruktur yang dibangun sejak 1970-an, saat jumlah wisatawan masih jauh lebih sedikit.

Baca juga: Banjir Spanyol Tewaskan 230 Orang, 100.000 Warga Demo di Valencia

Galindo menyebut, jumlah kamar hotel telah meningkat tiga kali lipat sejak masa itu, sementara fasilitas publik tidak mengalami perkembangan yang sebanding.

Sirlene Alonso, seorang pengacara di Gran Canaria, menyayangkan sikap pemerintah daerah yang justru ingin membangun lebih banyak perumahan untuk mengakomodasi lonjakan pendatang dan turis, alih-alih membatasi jumlah wisatawan.

“Yang dicari bukan kualitas pariwisata, tapi kuantitas. Jumlah turis dan pendatang yang terus bertambah sedang menghancurkan kami,” tegasnya.

Kendati demikian, masalah pariwisata yang membludak ini bukan hanya terjadi di Kepulauan Canaria. 

Beberapa kota populer lainnya seperti Mallorca, Barcelona, dan Malaga juga telah mengalami protes serupa dari warga yang merasa terpinggirkan akibat dominasi sektor pariwisata.

Baca juga: Sebut Israel Negara Genosida, PM Spanyol: Kami Tak Mau Berurusan dengan Mereka

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *