JAKARTA, Kegiatan belajar mengajar di SDN 02 Cikini menumpang sementara di gedung SDN 03 Gondangdia karena sekolah mereka direvitalisasi sejak Mei 2024.
“Alhamdulillah, ada ruang khusus untuk kantor dengan fasilitas yang memadai, termasuk pendingin ruangan. Kami berusaha beradaptasi dan semua tugas guru bisa diselesaikan dengan baik di sini,” ujar Wakil Kepala Sekolah SDN 02 Cikini Erina Apriyanti saat ditemui Senin (26/5/2025).
Tak hanya guru, keterbatasan ruang juga membuat SDN 02 Cikini menerapkan sistem shift dalam proses belajar mengajar.
Baca juga: Imbas Rehabilitasi Sekolah Cikini Molor, Jadwal Belajar SDN 03 Gondangdia Dipadatkan
“Ada sedikit pengurangan jadwal. Kelas atas masuk pukul 12.30 WIB dan pulang pukul 17.00 WIB, sedangkan kelas rendah ada dua sesi, pukul 11.00-14.00 WIB dan 14.00-17.00 WIB, agar ruang yang terbatas bisa digunakan maksimal,” kata Erina.
Erina mengakui kondisi ini membuat tak nyaman proses belajar dan mengajar. Namun, menumpang di SDN 03 Gondangdia merupakan salah satu upaya agar kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung meski sekolahnya sedang direnovasi.
“Kenyamanan berkurang, tapi kami terus berusaha menyesuaikan anak-anak dengan kondisi ini, termasuk saat hujan di mana beberapa siswa harus berjuang datang ke sekolah,” ucap dia.
Di sisi lain, Kepala Sekolah SDN 03 Gondangdia, Hary Pujianto mengaku tidak keberatan sekolahnya ditumpangi SDN 02 Cikini.
“Gedung ini milik pemerintah, dipakai oleh institusi pemerintah juga. Kami sudah lama berbagi tempat dengan sekolah lain, jadi kami bisa menyesuaikan,” ujar dia.
Agar proses belajar tidak bentrok, SDN 03 Gondangdia terpaksa memadatkan jadwal para siswanya.
“Biasanya kegiatan kami sampai jam 1 siang, sekarang harus selesai sebelum jam 12 siang supaya tidak bentrok. Kegiatan ekskul kami juga dipindah ke RPTRA karena keterbatasan ruang,” katanya.
Adapun SDN 03 Gondangdia memiliki 11 ruang kelas dan 11 guru, sementara SDN 02 Cikini membawa 14 rombongan belajar dan 14 guru. Karena itu, sistem shift dan pengaturan jadwal menjadi solusi sementara.
“Kami juga menunggu sampai siswa dari kedua sekolah sudah dijemput untuk menghindari masalah sosial,” kata Hary.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 02 Cikini, Rahmat Hidayat, menjelaskan, pembangunan gedung baru sempat tertunda akibat penolakan warga sekitar yang khawatir aktivitas pembangunan mengganggu lingkungan.
“Awalnya pekerjaan hanya boleh dilakukan hingga pukul 12 malam dan tanpa kebisingan. Ini menyebabkan progres pembangunan mundur dari target,” ujar dia.
Rahmat optimistis rehabilitasi yang sudah mencapai 90 persen akan selesai pada 22 Juni 2025 dan siswa dapat kembali belajar di gedung baru sebelum tahun ajaran baru dimulai Juli mendatang.
Baca juga: Revitalisasi Gedung Molor, Siswa SDN 02 Cikini Terpaksa Menumpang Sekolah Lain
