Jakarta Isu Presiden Prabowo Subianto akan melakukan reshuffle kabinet atau perombakan para pembantunya kembali mencuat ke permukaan. Isu ini berkembang karena desakan sejumlah pihak, termasuk Pengamat Politik Rocky Gerung.Terkait kabar perombakan kabinet tersebut, Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli mengatakan, pihaknya tak mau terlalu ikut campur urusan yang telah menjadi hak prerogatif seorang presiden.”Reshuffle hak prerogatif Presiden Prabowo, kami tidak ada komentar terkait hal itu,” kata Romli melalui pesan singkat, Jumat (23/5/2025).Soal peluang PDIP masuk kabinet atau tidak, Romli mengatakan, bahwa posisi partai moncong putih saat ini masih berada dil uar pemerintahan.”Posisi PDI Perjuangan sampai saat ini masih berada di luar Pemerintahan,” ucapnya.Menteri ESDM Bahlil Lahadalia angkat bicara soal reshuffle atau perombakan kabinet Presiden Prabowo Subianto yang didesak oleh sejumlah pihak, termasuk Pengamat Politik Rocky Gerung. Bahlil mengaku tak memikirkan soal reshuffle kabinet sebab hal itu bukan kewenangannya.”Kita itu jangan berpikir bertindak melampaui batas kewenangan,” kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/5/2025). Ketua Umum Partai Golkar itu enggan berbicara banyak soal reshuffle kabinet. Bahlil Lahadalia menekankan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo.”Kewenangan semua itu adalah hak prerogatif Bapak Presiden,” ujarnya. Sebelumnya, Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa momentum reformasi 1998 bukan sekadar untuk diperingati, melainkan untuk diulangi dalam kaitannya dengan transformasi demokrasi ekonomi di Indonesia.”Yang kita perlukan adalah ulangi reformasi, bukan memperingati. Aktivis tidak pernah memperingati kelakuannya sendiri, dia mengulangi kelakuannya,” kata Rocky dalam acara Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998 bertema “Dari Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi” di Jakarta, Rabu.Dia lantas menyoal pemilihan diksi reformasi ketimbang “revolusi” dalam sejarah tahun 1998 yang dinilainya sebagai kesalahan epistemik.Menurut dia, pemilihan diksi tersebut merupakan yang “paling lemah” karena sedianya gerakan mahasiswa kala itu menghendaki diksi “revolusi”, namun gugup akan perubahan total sehingga akhirnya digunakan lah “reformasi total”.”Revolusi artinya perubahan kualitatif dari satu rezim ke rezim lain, kualitasnya berubah; reformasi itu perubahan kuantitatif yang berubah susunan manusia,” ujarnya.Rocky yang menyatakan dukungannya terhadap ekonomi sosialis pun menyebut bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menghendaki pula gagasan tersebut saat berdiskusi langsung dengan dirinya beberapa tahun lalu.”Kami bicara tentang masa depan. Saya tantang anda mau enggak jadi pemimpin sosialis Indonesia? Dia bilang, ‘Bahkan saya ingin jadi pemimpin sosialis Asia’,” katanya.Untuk itu, dia memandang perombakan kabinet (reshuffle) sebagai salah satu peluang bagi pemerintahan Presiden Prabowo untuk dapat mengejawantahkan gagasan ekonomi sosialis tersebut.”Maka tugas presiden mengganti mereka yang do not speak socialism, dan itu yang namanya perubahan paradigma baru,” tuturnya.Dia lantas berkata, “Jadi sekali lagi ada kesempatan bagi kita untuk mengulangi energi reformasi. Kita ingin, bukan memperingati reformasi, tapi mengulangi reformasi,” jelas dia. Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com
Reshuffle Kabinet Menguat, Guntur Romli: Posisi PDIP Saat Ini Masih di Luar Pemerintahan

Tag:Breaking News