JAKARTA, KOMPAS.comĀ – Pemerintah menargetkan rekrutmen 2.000 orang untuk tim Ekspedisi Patriot dimulai pada bulan Juni 2025.
“Kami rencananya melakukan rekrutmen mulai Juni, Juli, Agustus ini,” kata Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan pada Minggu (25/05/2025).
Iftitah mengatakan, tim Ekspedisi Patriot akan terdiri dari peneliti, akademisi, sarjana, maupun mahasiswa semester akhir.
Baca juga: Pemerintah Bidik Sumba Timur untuk Program Transmigrasi Patriot
Fokus kegiatan tim Ekspedisi Patriot adalah terjun ke lapangan dan meneliti potensi yang dapat dikembangkan di 154 kawasan transmigrasi.
Selain itu, Ekspedisi Patriot bakal menjadi mentor dan pendamping para peserta program Beasiswa Patriot yang akan dimulai pelaksanaannya pada tahun 2026.
Iftitah mengatakan, Kementerian Transmigrasi akan melakukan diskusi mendalam dekat sejumlah universitas.
“Ada 7 kampus utama yang menjadi mitra selain kampus daerah, meliputi UI, IPB, ITB, ITS, UNDIP, UNPAD, dan UGM,” sebut Iftitah.
Sementara ada 3 lokasi transmigrasi yang sudah pasti akan digunakan untuk pengabdian tim Ekspedisi Patriot maupun Beasiswa Patriot, yakni di Batam-Rempang-Galang (Barelang) di Kepulauan Riau, Polewali Mandar di Sulawesi Barat, dan Salor di Papua.
Untuk masa pengabdian Ekspedisi Patriot adalah 1 tahun dan selama masa pendidikan bagi penerima Beasiswa Patriot.
Untuk mendukung program ini, Iftitah mengatakan telah mengajukan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) kepada Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp 2,5 triliun pada 18 Februari 2025.
“Tetapi kemungkinan yang disetujui tidak sebesar itu. Respons Bapak Presiden sangat positif dan kami dibantu dari Kementerian Keuangan,” ucap Iftitah.