KYIV, Angkatan Udara Ukraina pada Senin (9/6/2025) melaporkan, Rusia melancarkan serangan udara terbesar dengan drone semalam, mengerahkan 479 pesawat nirawak ke sejumlah wilayah di Ukraina.
Serangan ini menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa waktu terakhir, di tengah penolakan Moskwa terhadap seruan gencatan senjata.
Meski menyebabkan kerusakan di beberapa lokasi, Angkatan Udara Ukraina memastikan tidak ada laporan korban jiwa atau korban massal akibat serangan tersebut.
Baca juga: Serangan Drone Ukraina Paksa Pabrik Elektronik Utama di Rusia Tutup
“Serangan udara musuh tercatat di sepuluh tempat,” demikian pernyataan Angkatan Udara Ukraina, dikutip dari kantor berita AFP.
Wali Kota Rivne di Ukraina bagian barat, Oleksandr Tretyak, bahkan menyebut insiden ini sebagai “serangan terbesar” di wilayahnya sejak perang dimulai.
Peningkatan intensitas serangan Rusia dalam beberapa pekan terakhir menimbulkan kekhawatiran di Kyiv.
Ukraina menilai, hal ini menunjukkan bahwa Moskwa tidak berniat menghentikan invasi yang telah berlangsung selama tiga tahun, dan tidak serius dalam perundingan damai.
Serangan bertubi-tubi ini juga memicu pertanyaan tentang kapasitas sistem pertahanan udara Ukraina yang selama ini diandalkan.
Baca juga: Rusia Bakal Serang Wilayah Industri di Ukraina untuk Pertama Kalinya
Namun, Angkatan Udara Ukraina mengeklaim berhasil menembak jatuh atau mencegat 460 drone serta 19 dari 20 rudal yang ditembakkan Rusia semalam.
Di sisi lain, Ukraina juga menyatakan telah melancarkan serangan balasan semalam terhadap pabrik elektronik di Rusia yang memproduksi suku cadang untuk drone.
Pejabat lokal Rusia mengonfirmasi bahwa fasilitas tersebut terpaksa menghentikan sementara produksinya setelah serangan itu.
Baca juga: Pejabat Rusia Sindir Kisruh Elon Musk dan Trump, Ajak Tesla Pindah ke Moskwa
