Home / Sulawesi / Rakeho, Proses Inisiasi Kedewasaan Laki-Laki Suku Kulawi

Rakeho, Proses Inisiasi Kedewasaan Laki-Laki Suku Kulawi

Palu – Suku Kulawi di Sulawesi Tengah memiliki tradisi rakeho sebagai ritual peralihan status dari remaja menjadi laki-laki dewasa. Upacara adat ini terdiri dari serangkaian tahapan yang sarat makna dan nilai-nilai kehidupan.Mengutip dari berbagai sumber, rakeho merupakan upacara wajib bagi pemuda suku Kulawi yang berusia antara 15 hingga 18 tahun. Prosesi ini menjadi penanda pengakuan masyarakat atas kedewasaan seseorang.Pelaksanaannya melibatkan seluruh komunitas adat dengan pengawasan para tetua suku. Tahap persiapan meliputi masa pengasingan selama beberapa hari di lokasi khusus.Selama masa ini peserta menerima berbagai pelajaran kehidupan dan wejangan adat. Terdapat pantangan tertentu yang harus dipatuhi, terutama terkait konsumsi makanan.Bagian utama upacara berupa serangkaian ujian fisik dan mental. Peserta harus menunjukkan kemampuan berburu, membuat peralatan tradisional, serta menghadapi berbagai tantangan alam.Ujian ini dirancang untuk mengukur kesiapan menjalani tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dewasa. Prosesi pemandian ritual menggunakan air dari sumber mata air tertentu menjadi bagian penting. Peserta mengenakan pakaian adat dengan motif khusus dan menerima senjata tradisional sebagai simbol kedewasaan. Puncak upacara berupa penyelenggaraan pesta adat dengan sajian makanan khusus.Seluruh masyarakat turut serta dalam acara yang diiringi tarian dan nyanyian tradisional. Peserta yang berhasil menyelesaikan seluruh tahapan berhak menyandang status baru dalam struktur sosial.Upacara Rakeho terus dipertahankan sebagai bagian dari identitas budaya suku Kulawi. Pelaksanaan saat ini mengalami beberapa penyesuaian teknis tanpa mengubah esensi tradisi.Masyarakat Kulawi memandang rakeho sebagai sarana pembentukan karakter generasi penerus. Melalui upacara ini, nilai-nilai luhur terus diwariskan kepada anak cucu. Tradisi ini menjadi salah satu penanda identitas budaya suku Kulawi di tengah perkembangan zaman.Penulis: Ade Yofi Faidzun

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *