Home / Bisnis / PTDI dan Intercrus Kembangkan Taksi Terbang, Angkut 3 Penumpang dan 1 Pilot

PTDI dan Intercrus Kembangkan Taksi Terbang, Angkut 3 Penumpang dan 1 Pilot

Jakarta – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menggandeng perusahaan rintisan dalam negeri, PT Intercrus Aero Indonesia (Intercrus), untuk mengembangkan teknologi taksi udara berbasis Advanced Air Mobility (AAM). Kolaborasi ini ditujukan untuk memperkuat ekosistem kedirgantaraan nasional sekaligus mendukung konektivitas yang modern, efisien, dan ramah lingkungan.Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan menyebutkan bahwa kemitraan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam memperkuat kapasitas inovasi industri dirgantara Tanah Air.”Kami percaya bahwa AAM dapat menjadi salah satu solusi nyata untuk menjawab tantangan konektivitas di wilayah urban maupun daerah dengan akses terbatas,” ujar Gita dikutip dari Antara, Sabtu (14/6/2025).Intercrus merupakan perusahaan start-up yang fokus pada riset dan pengembangan pesawat elektrik dengan kemampuan Vertical Take-Off & Landing (VTOL) untuk sektor AAM. Salah satu hasil kolaborasi mereka dengan PTDI adalah Intercrus SOLA, kendaraan udara masa depan yang mengusung konsep taksi udara elektrik. SOLA dirancang mampu mengangkut tiga penumpang dan satu pilot. Tak hanya untuk kebutuhan sipil, platform ini juga bisa dikembangkan untuk misi militer seperti pengiriman logistik presisi hingga dukungan kargo konvensional.Dengan kapasitas daya angkut hingga 360 kg dan jarak tempuh mencapai 200 km, Intercrus SOLA dibekali sistem propulsi elektrik yang rendah kebisingan, sehingga cocok dioperasikan baik di wilayah perkotaan padat maupun daerah terpencil.Sebagai bagian dari inisiatif green aviation, pengembangan Intercrus SOLA mencerminkan komitmen PTDI untuk menghadirkan produk berbasis energi bersih sekaligus mendukung pengembangan AAM di Indonesia.Kolaborasi antara PTDI dan Intercrus mencakup berbagai aspek mulai dari pengembangan teknologi, sertifikasi, produksi, hingga komersialisasi. Pada ajang Indo Defence 2024 Expo & Forum, keduanya memperkenalkan prototipe sub-skala 1:7 dari Intercrus SOLA yang diberi nama SOLITA.”Demo ini memperlihatkan kemampuan dasar manuver dan hovering di hadapan Presiden RI Prabowo Subianto,” jelas Gita. Teknologi Intercrus SOLA juga memiliki potensi besar untuk diadaptasi dalam operasi militer seperti misi pengintaian hingga dukungan taktis di medan berisiko tinggi.PTDI melihat kemitraan ini sebagai langkah strategis dalam membentuk arah baru mobilitas udara nasional. Tak hanya mendukung kebutuhan pertahanan dan transportasi sipil, tetapi juga mendorong kelahiran inovasi di sektor dirgantara.”Lebih dari sekadar produk, Intercrus SOLA yang ditargetkan siap terbang dan melayani Indonesia pada tahun 2028 ini, juga menjadi simbol transformasi dan masa depan transportasi udara Indonesia,” tutup Gita.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *