Jakarta – Pelari ultra-trail asal Nepal, Sange Sherpa, kembali menunjukkan dominasinya di ajang Rinjani100 dengan mempertahankan gelar juara. Kemenangan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pelari trail terkemuka di dunia.Lantas, siapa sebenarnya Sange Sherpa dan apa saja yang telah diraihnya?Sange Sherpa lahir pada 9 Juli 1981 di Taplejung, Nepal. Ia dikenal sebagai pelari yang menyukai rute jarak jauh dengan banyak tanjakan. Ketertarikannya pada lari membawanya berkeliling dunia, mengikuti berbagai perlombaan ultra-trail di berbagai negara. Dedikasi dan kerja kerasnya telah membuahkan sejumlah prestasi membanggakan.Pada Rinjani100 2025, Sange Sherpa mencatatkan waktu 41 jam 4 menit 32 detik untuk kategori 162 km. Ia berhasil mengungguli ratusan peserta lainnya dan kembali naik ke podium juara. Gelar ini menjadi yang kedua baginya di Rinjani100, setelah sebelumnya meraih juara pada tahun 2024 dengan catatan waktu 40 jam 31 menit 14 detik.Selain Rinjani100, Sange Sherpa juga memiliki sejumlah prestasi gemilang di berbagai ajang ultra-trail internasional. Ia pernah meraih kemenangan di UTTJ (jarak 110 km) pada tahun 2013. Selain itu, ia juga dikenal karena pendakian solo Mont Blanc di malam hari, sebuah pencapaian yang menunjukkan ketahanan dan keberaniannya.Sange Sherpa telah mengikuti berbagai perlombaan ultra-trail di seluruh dunia, termasuk Amazean Jungle Thailand by UTMB 2025 – Betong 100M (meraih posisi ke-2), Tenerife Bluetrail by UTMB 2025, dan berbagai lomba lainnya di Thailand, Hong Kong, Vietnam, Malaysia, dan Prancis. Indeks UTMB-nya saat ini adalah 833, menempatkannya di peringkat kedua di Nepal dan ke-58 di Asia.Sebelum meraih gelar juara di Rinjani100 2025, Sange Sherpa juga berhasil menempati peringkat kedua di Amazean Jungle Trail yang digelar di Thailand pada 3 Mei lalu. Ia menempuh jarak sejauh 109 kilometer dengan waktu 17 jam 36 menit 31 detik. Keberhasilannya ini menunjukkan konsistensi performanya di berbagai medan dan kondisi.Selain itu, Sange Sherpa juga pernah menaklukkan Gunung Emei di China. Ia merebut medali perak usai bersaing dengan pelari tuan rumah, Li Ke, dalam lomba bertajuk Ultra Trail Mt Emei dengan jarak 100 km yang dilaksanakan pada 19-20 April. Pencapaian ini semakin membuktikan kemampuannya bersaing di level internasional.Meskipun memiliki banyak prestasi, beberapa data di ITRA menunjukkan DNF (Did Not Finish) untuk beberapa kategori. Hal ini menunjukkan bahwa Sange Sherpa juga mengalami tantangan dan kegagalan dalam beberapa perlombaan. Namun, hal tersebut tidak menghalangi semangatnya untuk terus berlatih dan meraih prestasi yang lebih tinggi.
Profil Sange Sherpa, Berlari 41 Jam untuk Pertahankan Gelar Juara Rinjani100 2025

Tag:Breaking News