Home / Makro / Profil Bimo Wijayanto, Alumni Tarnus Calon Dirjen Pajak dengan Harta Rp 6,67 M

Profil Bimo Wijayanto, Alumni Tarnus Calon Dirjen Pajak dengan Harta Rp 6,67 M

Nama Bimo Wijayanto tengah mencuri perhatian publik setelah mencuat kabar bahwa ia menjadi calon kuat untuk menduduki jabatan Direktur Jenderal Pajak menggantikan Suryo Utomo. Bimo dikenal sebagai salah satu alumni terbaik SMA Taruna Nusantara (Tarnus) angkatan 1995.Ia melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk gelar sarjana, meraih gelar MBA dari The University of Queensland, dan kemudian meraih gelar PhD dari University of Canberra, Australia.Di jenjang doktoralnya, Bimo memfokuskan penelitian pada kebijakan perpajakan, khususnya strategi untuk meningkatkan kepatuhan membayar pajak secara sukarela.Karier Bimo di pemerintahan terbilang panjang dan strategis. Ia memulai langkahnya sebagai pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Saat masih menjadi pegawai Ditjen Pajak, ia menerima penghargaan Hadi Soesastro Australia Award pada tahun 2014, bertepatan dengan masa studinya di Canberra.Bimo sempat bekerja sebagai auditor di PricewaterhouseCoopers selama dua tahun sebelum masuk ke pemerintahan. Di lingkaran pemerintahan, ia pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama di Kedeputian II Kantor Staf Presiden.Ia juga dikenal sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis pada Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, lembaga di bawah kepemimpinan Luhut Binsar Pandjaitan.Selain itu, Bimo juga aktif di sektor BUMN. Ia menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Phapros Tbk, anak usaha Kimia Farma yang bergerak di bidang farmasi, sejak Juni 2022. Ia kembali diangkat sebagai komisaris pada 2024.Lahir di Bajawa, Flores, Nusa Tenggara Timur, pada 5 Juli 1977, Bimo pindah ke Yogyakarta saat masih berusia delapan tahun. Daerah inilah yang kemudian menjadi salah satu basis aset properti miliknya.Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 15 Maret 2022, total kekayaan Bimo per akhir tahun 2021 mencapai Rp 6,67 miliar.Sebagian besar asetnya berupa lima bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Sleman, Kota Yogyakarta, dan Gunung Kidul, dengan total nilai mencapai Rp 5,8 miliar.Ia juga memiliki satu unit Toyota Fortuner TRD tahun 2017 senilai Rp 370 juta, harta bergerak lainnya senilai Rp 200 juta, serta kas atau setara kas sebesar Rp 300 juta. Dalam laporan tersebut, tidak ada utang yang dilaporkan, sehingga seluruh kekayaannya merupakan aset bersih.Dari tahun ke tahun, kekayaan Bimo menunjukkan tren kenaikan. Pada 2019 saat menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama di KSP, hartanya tercatat Rp 5,97 miliar. Angka itu naik menjadi Rp 6,17 miliar pada 2020, dan bertambah lagi menjadi Rp 6,67 miliar pada 2021.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *