Home / REGIONAL / Pro Kontra Kebijakan Sekolah Jam 6 Pagi, Warga: Tak Memecahkan Masalah Disiplin

Pro Kontra Kebijakan Sekolah Jam 6 Pagi, Warga: Tak Memecahkan Masalah Disiplin

BANDUNG, Rencana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menerapkan jam masuk sekolah pukul 06.00 WIB dari Senin hingga Jumat menuai penolakan dari sejumlah warga.

Mereka menilai kebijakan tersebut tidak mempertimbangkan kondisi keluarga dan kesiapan anak-anak.

Nendah, seorang warga yang juga berprofesi sebagai guru, menyatakan penolakannya terhadap kebijakan tersebut.

Baca juga: Polisi Bandung Siap Tingkatkan Patroli Kawal Aturan Jam Malam Dedi Mulyadi

Sebagai orangtua, ia harus menyiapkan sarapan dan mempersiapkan anaknya sebelum berangkat sekolah.

“Kalau saya mah nggak setuju. Baik posisi seorang ibu atau posisi guru juga,” ujarnya, Senin (2/6/2025). 

Nendah menambahkan, persiapan yang matang sangat penting agar anak-anak dapat berkonsentrasi belajar.

“Sarapannya penting supaya anak-anak lebih konsentrasi belajar, membuat bekal – meminimalisir jajan sembarangan di lingkungan sekolah,” jelasnya.

Baca juga: Razia Jam Malam Pertama di Cimahi: 15 Siswa Terjaring Satpol PP

Ia juga mengkhawatirkan dampak dari jam masuk yang terlalu pagi terhadap mood anak, terutama bagi siswa TK dan SD kelas bawah.

“Setiap anak berbeda dan tidak bisa disamakan,” imbuhnya.

Senada dengan Nendah, Adi, warga Sukajadi, juga menolak kebijakan tersebut. Menurutnya, memindahkan jam masuk sekolah tidak akan memecahkan masalah disiplin.

“Itu gak memecahkan masalah disiplin. Menurutku, soal meningkatkan disiplin itu bukan dengan memindahkan jam masuk sekolah, tapi soal bagaimana dia bersikap dan bertutur kata yang baik pada orang lain,” ungkapnya.

Adi menambahkan, perubahan jam masuk sekolah akan memaksa anak-anak untuk berangkat lebih pagi dan memerlukan adaptasi yang berbeda-beda dari setiap anak.

Reaksi serupa datang dari Refi (38), yang juga mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap rencana tersebut.

Ia menilai, kebijakan ini akan berpengaruh pada pola bangun tidak hanya anak, tetapi juga seluruh keluarga.

“Kurang setuju terlalu pagi. Kalo misal sekolah jam 6, kemungkinan anak dan orang tua harus bangun sekitar pukul 4.45 WIB,” katanya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *