Presiden Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Agoes Projosasmito mengungkapkan rencana perusahaan dalam beberapa waktu ke depan. Ia mengatakan salah satu yang menjadi rencana bisnis perusahaan adalah fokus pada pengembangan tembaga. “Kami di BRMS sedang fokus program eksplorasi tembaga di Gorontalo Mineral,” ujar Agus kepada Katadata.co.id seperti dikutip Kamis (19/6). Menurut Agoes seiring dengan fokus bisnis yang kini tengah digarap, perusahaan masih mengoptimalkan potensi internal. Atas alasan itu ia mengatakan BRMS belum dalam pembicaraan dengan perusahaan lain termasuk dengan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). “Hal itu tidak akan terjadi. Biar Amman dan BRMS bekerja terpisah,” ujar Agoes lagi. Agoes yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di Amman menegaskan dalam waktu dekat belum ada aksi korporasi bersama antara BRMS dengan AMMN. Secara bisnis kedua perusahaan sama-sama bergerak di bidang eksplorasi dan pengembangan pertambangan sumber daya mineral, termasuk emas, tembaga, seng, timbal, dan logam berharga. Sebelumnya Direktur Bumi Resources Minerals, Herwin Hidayat, menjelaskan proyek tambang tembaga tersebut masih bersifat jangka panjang. Saat ini, ada dua fokus utama Bumi Resources Minerals di Gorontalo.Menurut Herwin pada bagian pertama perusahaan tengah menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan emas, yang ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal ketiga pada 2026. Ia menegaskan pembangunan pabrik di Gorontalo ini khusus untuk emas, bukan tembaga. Fokus kedua, BRMS akan melakukan pemboran besar-besaran di wilayah tambang Gorontalo. Tujuannya untuk mencari dan menambah jumlah cadangan tembaga yang ada. “Sehingga kalau udah ketahuan jumlah cadangan tembaganya seperti apa besarnya dan kami lakukan standardisasi Join All Reserve Committee atau JORC, baru kami bisa tentukan pabriknya seperti apa,” kata Herwin kepada Katadata.co.id ketika ditemui di Jakarta, dikutip Selasa (17/6). Adapun BRMS saat ini tak memiliki smelter tembaga. Selanjutnya, BRMS berencana menjual hasil produksi tembaganya ke perusahaan-perusahaan yang sudah memiliki fasilitas smelter. Saat ini Gorontalo Minerals memiliki kontrak karya untuk wilayah pertambangan seluas 24.995 hektare yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.Studi kelayakan untuk Proyek Sungai Mak telah disetujui pada tahun 2014, dengan cadangan bijih sebesar 105 juta ton yang mengandung 0,70 persen tembaga dan 0,33 gram per ton emas, berdasarkan standar KCMI.Sumber daya yang diestimasi mencapai 392,3 juta ton bijih dengan kadar rata-rata 0,49% tembaga dan 0,43 gram per ton emas. Estimasi ini mencakup lima area utama, yakni Sungai Mak, Cabang Kiri, Motomboto North, Motomboto East, dan Kayubulan. Izin konstruksi dan produksi telah diperoleh pada Februari 2019, dengan masa pembangunan selama tiga tahun dan masa produksi selama 30 tahun hingga tahun 2052. Adapun pembangunan fasilitas pengolahan emas, sarana pendukung, dan akses jalan ditargetkan selesai pada semester kedua tahun 2026. Tak hanya itu, cadangan bijih yang tergolong probable mencapai 105,4 juta ton, dengan kandungan logam berupa 613 ribu ton tembaga, 759 ribu ounce emas, dan 4.283 ribu ounce perak.
Presdir BRMS Ungkap Fokus di Bisnis Tembaga, Jadi Kerja Sama dengan AMMN?

Tag:Breaking News