Home / REGIONAL / Prediksi Awal Musim Kemarau 2025 di Kalteng, Kotawaringin Timur dan Seruyan Lebih Dulu

Prediksi Awal Musim Kemarau 2025 di Kalteng, Kotawaringin Timur dan Seruyan Lebih Dulu

PALANGKA RAYA, Sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) diperkirakan sepenuhnya berada pada musim kemarau pada Juni 2025.

Saat ini, seluruh wilayah masih berada dalam masa peralihan musim. Ancaman bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meningkat seiring berkurangnya curah hujan.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Chandra Mukti Wijaya menjelaskan, awal masuk musim kemarau di wilayah Kalteng secara umum terjadi secara bertahap.

Baca juga: Kalimantan Tengah Siaga Hadapi Kemarau dan Karhutla, 4 Wilayah Jadi Fokus Pengawasan

“Diperkirakan (kemarau di Kalteng) bakal dimulai pada pertengahan bulan Juni (dasarian (10 harian) II) hingga pertengahan bulan Juli 2025 (dasarian II),” beber Chandra kepada Kompas.com, Selasa (20/5/2025).

Pada bulan Juni dasarian II, lanjut dia, daerah-daerah yang diperkirakan memasuki musim kemarau adalah bagian selatan Kotawaringin Timur, bagian selatan Seruyan, bagian Kotawaringin Barat, bagian selatan Sukamara, sebagian Katingan, sebagian Pulang Pisau, seluruh Barito Timur, bagian tengah hingga selatan Barito Selatan, dan sebagian kecil bagian tengah Kapuas.

“Selanjutnya, Juni dasarian III, daerah yang memasuki kemarau adalah Kotawaringin Timur bagian tengah, Seruyan bagian tengah, Lamandau bagian selatan, Kotawaringin Barat bagian tengah, dan sebagian besar Kabupaten Sukamara bagian tengah hingga selatan,” paparnya.

Kemudian, pada Juli dasarian I, wilayah yang bakal memasuki musim kemarau adalah Kabupaten Barito Utara bagian selatan dan sebagian kecil Barito Selatan bagian utara. Lalu, pada Juli dasarian II, wilayah yang masuk kemarau di antaranya sebagian kecil Kabupaten Murung Raya bagian tenggara dan Barito Utara bagian barat.

“Lalu Kapuas bagian tengah, Pulang Pisau bagian utara, Palangka Raya, Katingan bagian tengah, dan Gunung Mas bagian selatan,” imbuh dia.

Baca juga: Curah Hujan Menurun, Sejumlah Daerah di Kalteng Rawan Bencana Karhutla

Chandra menjelaskan bahwa suatu daerah dikategorikan telah memasuki musim kemarau apabila curah hujan yang turun kurang dari 50 mm selama 3 dasarian berturut turut.

“Namun saat ini, secara umum, Kalteng masih berada pada peralihan musim,” ucap dia.

Menyikapi potensi terjadinya karhutla tersebut, Chandra mengimbau agar instansi terkait mulai waspada akan potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“Diimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun, karena situasi kemarau membuat permukaan tanah, apalagi gambut, rentan terbakar,” pungkas dia.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *