JAKARTA, Usman Hamid selaku Direktur dari salah satu jejaring Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pemerhati Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka di dunia, yakni Amnesti Internasional Indonesia, menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut LSM asing bermaksud mengadu-domba antarkomponen bangsa.
Menurut Usman, cara berpikir Prabowo mencerminkan pemimpin otoriter yang membuat narasi dengan tafsir tunggal sambil menyalahkan pihak lain.
“Penguasa otoriter akan selalu menganggap narasi berbeda, apalagi yang bersifat kritik oposisi, dianggap kelompok pengganggu dan musuh. Pernyataan seperti itu seperti meninggalkan sejarah,” kata Usman kepada , Selasa (3/6/2025).
Baca juga: Prabowo: Pihak Asing Biayai LSM untuk Adu Domba Kita
Menurut mantan Sekretaris Tim Pencari Fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir ini, musuh sebenarnya bangsa Indonesia adalah para elite politik yang menjadi koruptor.
Koruptor, kata dia, tak hanya sekadar mengambil uang rakyat, tetapi juga melakukan korupsi di segala bidang, termasuk merusak institusi demokrasi dan lingkungan hidup.
“Musuh utama bangsa kita bukanlah LSM asing. Musuh utama bangsa kita dan yang melumpuhkan negara kita adalah elite-elite politik yang terlibat korupsi,” kata dia.
“Korupsi hukum yang mengutak-atik hukum demi kepentingan kekuasaan diri para elite. Korupsi moral yang merusak kepentingan bangsa dan negara menjadi kepentingan keluarga, anak, menantu, cucu, dan kroni. Semua ini dikerjakan oleh elite-elite politik yang korup,” ucap aktivis HAM tersebut.
Baca juga: Jokowi: Jangan Belum-belum Sudah Antek Asing, Antek Aseng
Hal inilah, kata Usman, yang seharusnya diingat Prabowo jika merujuk pada konteks Hari Lahir Pancasila.
Karena peramu Pancasila sekaligus Presiden Pertama RI, Soekarno, pernah berpesan bahwa perjuangan di masa depan akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.
“Kalau pidato Pancasila, maka sebaiknya ingat peramunya, Soekarno, yang pernah bilang, ‘Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri,'” tandas Usman.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pihak asing telah membiayai LSM untuk mengadu domba pihak-pihak di Indonesia.
“Perbedaan jangan menjadi sumber gontok-gontokan. Ini selalu yang diharapkan oleh bangsa-bangsa asing, kekuatan-kekuatan asing yang tidak suka Indonesia kuat, tidak suka Indonesia kaya,” ujar Prabowo dalam pidato Hari Kelahiran Pancasila di depan Gedung Pancasila, Kompleks Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).
Baca juga: Prabowo: Asing Ingin Indonesia Selalu Dipimpin oleh Pemimpin-pemimpin Lemah
“Dengan uang, mereka membiayai LSM untuk mengadu domba kita,” ujar Prabowo.
Dalam upacara yang dihadiri para menteri dan pejabat negara ini, Prabowo menilai pihak-pihak asing itu hanya mengeklaim sebagai pihak yang paling demokratis.
“Mereka katanya adalah penegak demokrasi, HAM, kebebasan pers, padahal itu adalah versi mereka sendiri,” ujar Prabowo.