Home / Energi / Potensi Uranium di Kalbar dan Ancar-Ancar Pembangunan PLTN di Indonesia

Potensi Uranium di Kalbar dan Ancar-Ancar Pembangunan PLTN di Indonesia

Rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2025-2034 mengungkapkan Indonesia memiliki potensi uranium di Melawi, Kalimantan Barat. Uranium merupakan mineral sumber energi primer untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). “Potensi uranium di Kabupaten Melawi menurut Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kalimantan Barat sebesar kurang lebih 24.112 ton,” tulis RUPTL, dikutip Jumat (20/6).Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan untuk wilayah usaha yang mengandung radioaktif, pemerintah sedang menata perizinannya. “Kalau berasal dari wilayah usaha pertambangan memang agak ketat (izinnya),” katanya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/6).Selain sumber mineral yang ada di dalam bumi, pemerintah juga sedang menata kelola sumber mineral yang mengandung radioaktif berasal dari pengolahan pemurnian (smelter). “Pemurnian pengolahan itu kan di dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2025, kami saat ini sedang siapkan peraturan pemerintahnya,” ujar Yuliot.Kementerian ESDM sebelumnya mengatakan Indonesia akan membangun PLTN mulai 2027. Pembangkit ini masuk dalam RUPTL PLN 2025-2034. Berdasarkan paparan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, kapasitas PLTN rencananya sebesar 0,5 giga watt atau 500 mega watt. “Lokasinya ada dua, di Sumatra dan satu lagi di Kalimantan,” kata Bahlil dalam konferensi pers, Senin (26/5).Kementerian ESDM sudah menyiapkan beberapa regulasi terkait PLTN di bawah pimpinan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Eniya Listiani Dewi.“Rencana kami, di 2032 sudah selesai, pembangunannya empat sampai lima tahun. Jadi mungkin 2027 sudah mulai kerjanya, tapi kami mulai dengan small (kapasitas kecil) dulu,” ujarnya. 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *