Berita mengenai Presiden AS Donald Trump tetap ngotot melarang Universitas Harvard menerima mahasiswa asing, memuncaki daftar Populer Global saat ini.
Sedangkan di bawahnya, viral video Presiden Perancis Emmanuel Macron diduga ditampar istrinya Brigitte Macron ketika tiba di Vietnam.
Berita lainnya yang banyak dibaca di kanal Global adalah terkait sebanyak 260 penambang emas selamat usai terjebak 24 jam di Bawah tanah.
Baca juga: Bikin Kim Jong Un Marah, 4 Pejabat Kapal Perang Korut Ditahan
Selengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Senin (26/5/2025) hingga Selasa (27/5/2025) pagi yang dapat disimak:
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ngotot melarang Universitas Harvard menerima mahasiswa asing, melalui pernyataannya di platform media sosial Truth Social, Minggu (25/5/2025).
Sebelumnya, larangan tersebut tertuang dalam surat dari Kementerian Keamanan Dalam Negeri atau Department of Homeland Security (DHS) yang ditujukan langsung kepada Presiden Harvard Alan Garber tertanggal 22 Mei 2025.
Universitas Harvard lantas melakukan serangan balik atas surat itu dengan mengajukan gugatan pada Jumat (23/5/2025) di Boston.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
Sebuah momen tak terduga antara Presiden Perancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, saat tiba di Vietnam menjadi viral di media sosial.
Dalam rekaman video yang beredar luas, Brigitte diduga menampar wajah suaminya tepat di pintu pesawat sebelum keduanya turun menyambut para pejabat Vietnam.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (25/5/2025) malam waktu Hanoi, saat Macron memulai tur ke Asia Tenggara.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
Baca juga: Israel Peringati Hari Yerusalem dalam Bayang-Bayang Perang di Gaza
Sebanyak 260 pekerja tambang emas berhasil diselamatkan hidup-hidup setelah terjebak selama lebih dari 24 jam di terowongan bawah tanah di Afrika Selatan, Jumat (23/5/2025).
Para penambang terjebak di bawah tanah pada Kamis (22/5/2025) di tambang emas Kloof, 60 kilometer di sebelah barat Johannesburg.
Mereka terjebak di sana setelah kerekan yang digunakan untuk mengakses terowongan tersebut rusak akibat kecelakaan, kata perusahaan Sibanye-Stillwater, sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (25/5/2025).