Berita mengenai Donald Trump yang memarahi seorang jurnalis karena bertanya tentang hadiah pesawat mewah dari Qatar memuncaki daftar Populer Global saat ini.
Di bawahnya, terdapat artikel tentang mahasiswa China yang kebingungan setelah pemerintah Amerika Serikat melarang Universitas Harvard menerima pelajar asing.
Selain itu, berita mengenai alasan Eropa Timur dan Tengah tetap mendukung Israel juga banyak dibaca di kanal Global .
Baca juga: Netanyahu Murka, Tuduh Perancis, Inggris, dan Kanada Berpihak pada Hamas
Selengkapnya, berikut ini adalah daftar Populer Global edisi Jumat (23/5/2025) hingga Sabtu (24/5/2025) pagi.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendamprat seorang jurnalis NBC karena bertanya mengenai hadiah pesawat mewah dari Qatar.
Peristiwa tersebut terjadi saat pertemuan diplomatik dengan Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa di Gedung Putih, Washington DC, AS, Rabu (21/5/2025).
“Apa yang kamu bicarakan? Kamu tahu, kamu harus keluar dari sini. Apa hubungannya ini dengan jet Qatar? Mereka memberi Angkatan Udara AS sebuah jet, dan itu hal yang hebat,” gerutu Trump.
Baca selengkapnya di sini.
Mahasiswa asal China di Harvard membatalkan penerbangan pulang pada Jumat (23/5/2025) dan mulai mencari nasihat hukum agar tetap bisa tinggal di Amerika Serikat (AS).
Hal ini menyusul keputusan pemerintahan Presiden Donald Trump yang melarang Harvard menerima mahasiswa asing.
Larangan tersebut didasari tuduhan bahwa universitas bergengsi itu berkoordinasi dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: AS Ultimatum Harvard: Wajib Penuhi 6 Syarat Ini dalam 72 Jam atau Mahasiswa Asing Terusir
Di tengah gelombang tekanan internasional terhadap aksi militer Israel di Gaza, sejumlah negara Eropa tengah dan timur menunjukkan sikap berbeda.
Mereka justru tampil sebagai sekutu setia Israel, berangkat dari alasan historis, ideologis, hingga kepentingan politik.
Sikap ini tampak jelas pada Rabu (21/5/2024), ketika Austria dan Jerman memutuskan tidak mengikuti langkah mayoritas negara Uni Eropa (UE) yang ingin meninjau ulang perjanjian kerja sama dengan Israel. Kesepakatan itu sendiri telah berlaku selama 25 tahun.